Presiden Direktur PT Indosmelt Natsir Mansyur mengaku malu karena dicampakkan oleh Freeport yang lebih memilih bekerjasama membangun smelter dengat PT Aneka Tambang (Antam).
"Tahu gak apa yang saya rasain sekarang? Saya shock, mental kita. Bayangkan, orang-orang yang kita sudah sepakat tanda tangan MOU tapi ini kita dicampakan kaya hilang begini, malu kita," ujar Natsir di Jakarta, Rabu (11/6/2014).
Natsir kecewa dengan kehadiaran Antam yang mengikat kerjasama dengan Freeport yang difasilitasi oleh pemerintah. Menurut dia, kehadiran Antam membuat kerjasama dengan Freeport terputus dan tidak ada kejelasan keberlanjutan kerja.
"Gini ya, hey gue minta surat cerai, tapi gak dikasih juga," ujarnya.
Padahal, PT Indosmelt menurut Natsir juga berhak untuk bekerjasama dengan Freeport untuk membangun smelter sesuai kesepakatan awal tahun 2014.
Natsir mengatakan, dengan masuknya Antam tersebut, pihaknya merasa dirugikan karena sudah mengeluarkan biaya hingga Rp 250 miliar untuk melakukan pembebasan lahan, membayar teknologi dan vendor-vendor proyek.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.