Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemendag: Harga Daging Sapi Seharusnya Bisa Lebih Murah

Kompas.com - 13/06/2014, 13:59 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Dirjen Perdagangan Dalam Negeri, Kementerian Perdagangan, Srie Agustina menuturkan, jika pedagang mengambil keuntungan lebih wajar maka harga daging sapi bisa di kisaran Rp 90.000 hingga Rp 93.000 per kilogram.

Hal itu disebabkan, harga daging sapi di tingkat fed lotter (penggemukan) saat ini sudah turun, menjadi Rp 33.0000 - Rp 34.000 per kilogram, dari yang tadinya mencapai Rp 39.000 per kilogram.

"Harga dari fed lotter itu masuk ke RPH jadi dua kalinya Rp 66.000 -Rp 68.000, lalu ditambah biaya Rp 17.000, keluar dari RPH Rp 85.000- Rp 88.000 per kilogram. Tambah keuntungan, ongkos angkut dan lain-lain Rp 5.000. Jadi, harusnya harganya Rp 90.000 - Rp 93.000 per kilogram," kata dia ditemui di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Jumat (13/6/2014).

Saat ini, lanjutnya, harga daging sapi masih di rentang Rp 97.000 - Rp 98.000 per kilogram. Namun di beberapa daerah harga daging sapi ada yang hanya Rp 75.000 per kilogram. Srie mengatakan, disparitas harga antar daerah disebabkan lantaran lokasi sentra produsen daging. Ada beberapa daerah yang merupakan sentra produksi sapi, ada pula yang tidak.

"Jadi pedagang bolehlah ambil keuntungan, tapi jangan tinggi-tinggi. Paling enggak Rp 5.000 saja lah. Karena kalau harga turun Rp 1.000-Rp 2.000 itu akan berasa banget buat konsumen," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com