Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/06/2014, 11:08 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com -
Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Franky Sibarani menilai visi ekonomi calon presiden Joko Widodo lebih membumi ketimbang lawannya.

Penilaian ini disampaikan Franky menanggapi debat calon presiden kedua yang berlangsung di Hotel Gran Melia, Jakarta, Minggu (15/6/2014).

Menurut dia.  apa yang disampaikan Jokowi terasa mengena karena didukung pengalaman dan praktik selama menjabat sebagai Wali Kota Solo dan Gubernur DKI Jakarta. "Pak Jokowi telah bekerja sehingga masyarakat dapat menilai dari jejak yang sudah ditorehkan di Solo dan Jakarta. Apa yang disampaikan dalam debat hanya semacam pengingat bagi masyarakat. Itulah mengapa visi ekonomi Jokowi lebih membumi," kata Franky.

Dia menambahkan kalangan pengusaha lebih mudah memprediksi kebijakan ekonomi Jokowi menilik caranya memerintah Solo dan Jakarta.

Franky optimistis problem industri nasional selama ini akan teratasi jika Jokowi menjadi Presiden nanti. Problem tersebut mulai dari ketersediaan energi, ekonomi biaya tinggi hingga pembenahan infrastruktur.

"Permasalahan di atas akan teratasi melalui penciptaan pemerintahan bersih dan transparan yang menjadi bagian komitmen Jokowi. Saya kira program tersebut ditambah pengembangan kawasan industri menjadi landasan peningkatan daya saing industri nasional," jelas Franky.

Hal lain yang menjadi perhatian Franky adalah rekam jejak Jokowi dalam bidang pariwisata dan ekonomi kreatif. Hal ini cukup penting karena sektor pariwisata dan ekonomi kreatif dapat menjadi penyangga ekonomi Indonesia ke depan. 

"Sektor pariwisata dan ekonomi kreatif kontribusinya semakin besar dari tahun ke tahun. Jokowi berhasil meningkatkan PAD Solo dan Jakarta melalui sektor parekraf," ujar. (Rendy Sadikin)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com