Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Komoditas Lesu, PTPN IX Rambah Bisnis Wisata

Kompas.com - 16/06/2014, 15:15 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

UNGARAN, KOMPAS.com - PT Perkebunan Nusantara IX mulai merambah bisnis jasa hiburan menyusul anjloknya harga komoditas karet dunia dan hasil perkebunan terus merosot. Minggu (16/6/2014) kemarin PTPN IX meresmikan Djatirunggo Park di Kebun Ngobo, Kecamatan Pringapus, Kabupaten Semarang.

“Kalau sebelumnya tergantung dari komoditas karet, maka sekarang berfikir mencari cara menghasilkan dari komoditas non kebun,” kata Adiministratur Kebun Ngobo, Petrus Budiman, dihubungi Senin (16/6/2014).

Petrus mengatakan, saat ini harga komoditas perkebunan sangat fluktuatif, bahkan bulan ini harga komoditas karet turun.

Ia menerangkan, pembangunan Djatirunggo Park terintegrasi dengan masyarakat sekitar. Salah satunya dengan menampung sejumlah pedagang kaki lima yang semula di jalanan ke lokasi wisata.

“Segmentasinya menengah ke bawah. Sebab kawasan tersebut berada di pedesaan yang dikelilingi kawasan industri. Jadi sasaran pengunjungnya para pekerja pabrik dan juga dari masyarakat sekitar. Nilai investasi awal masih berkisar Rp 250 juta. Saat ini masih proses membangun, mudah-mudahan bulan depan sudah dibuka,” tuturnya.

Sementara itu Dirut PT PN IX, Adi Prasongko mengatakan, Djatirunggo Park merupakan wisata agro yang dilengkapi wahana permainan, pendidikan dan olahraga. Pembangunan kawasan wisata tersebut diharapkan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat di sekitar kebun.

“Tempat strategis seperti ini perlu dikembangkan menjadi tempat wisata. Konsepnya sederhana, yang penting bagaimana bisa membangun infrastruktur di daerah, kemudian bisa mengembangkan ekonomi yang ada di sekitar kebun,” katanya

Menurut Adi, keberadaan Djatirunggo Park diharapkan menjadi wahana aktualisasi warga terutama di lingkungan kawasan Industri di Pringapus dan sekitarnya. "Untuk mengimbangi aktivitas masyarakat terkini yang ketergangungan dengan teknologi. Sehingga membuat orang tidak mau bersosialisasi dengan lingkungannya." jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com