Pengembangan klaster pertanian padi organik bertujuan untuk meningkatkan produktifitas pertanian sehingga tercapai kemandirian pangan. Dalam penandatangan kerjasama tersebut, BI juga menggandeng perusahaan pembuatan alat pertanian dan pihak perbankan.
“Saat ini kebutuhan hasil pertanian dan peternakan meningkat, tetapi kita masih impor. Dengan banyak cluster pertanian, bisa mengurangi itu, jadi ini yang ingin kita sumbangkan untuk meningkatkan hasil pertanian dan peternakan,” kata Deputy Gubernur BI Perry Warjiyo, dalam siaran pers Senin (16/6/2014) malam.
Perry mengatakan, BI lebih fokus meningkatkan klaster ketahanan pangan yakni dari bidang peternakan dan pertanian. Klaster sapi sudah banyak berada di Jawa Tengah, saat ini mulai mengembangkan klaster pertanian padi organik.
“Saya bangga karena yang ditandatangani hari ini adalah salah satu klaster beras yang menjadi percontohan. Konsep yang diterapkan yakni akademik, bisnis dan goverment. Keunggulan lainnya adalah ekosistem terjaga dan petani juga bisa meningkatkan pendapatan,” imbuhnya.
Sementara itu Bupati Semarang Mundjirin, berpesan agar masing-masing kelompok tani yang sudah mendapatkan bantuan untuk memanfaatkanya dengan baik. Sehingga dapat meningkatkan produksinya.
Pemerintah tetap akan berupaya untuk mengembangkan dengan membuka pasar selebar-lebarnya. “Kita sudah bangun lumbung padai, tetapi kalau padinya produktifitasnya jelek dan berkurang percuma dibangun lumbung,” kata Bupati.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.