Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menkeu: Guncangan Geopolitik Selalu Membuat Rupiah Melemah

Kompas.com - 19/06/2014, 12:51 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan (Menkeu) M Chatib Basri mengungkapkan faktor utama pelemahan rupiah terhadap dollar AS saat ini adalah kondisi geopolitik di Irak. Tensi ketegangan di negara penghasil minyak tersebut menyebabkan risiko kenaikan harga minyak dunia.

"Rupiah melemah karena faktor Irak. Ada kekhawatiran, ada impact geopolitik itu selalu pengaruh," kata Chatib di Gedung DPR, Rabu (18/6/2014) malam.

Menurut Chatib, pengaruh kondisi geopolitik di Irak terhadap rupiah berbeda dengan pengaruh gejolak politik di Thailand. Sebab, pengaruh kondisi politik di Thailand cenderung terbatas, sementara kondisi di Irak lebih berdampak secara luas.

"Kalau Irak ini berkaitan dengan energy price. Harga ICP (Indonesia Crude Price/Harga Minyak Indonesia) juga naik, sehingga ada concern harga energi. Kaitannya nanti sama pertumbuhan ekonomi global itu yang mengakibatkan melemah," ujar Chatib.

Chatib mengungkapkan kondisi nilai tukar rupiah memang cenderung terguncang bila ada situasi geopolitik yang kurang menguntungkan. Sehingga, pelemahan nilai tukar rupiah akan berdampak pula kepada laju pertumbuhan ekonomi.

"Selalu begitu, rupiah selalu overshoot kalau ada shock di luar. Banyak faktor yang mempengaruhi. Kalau dilihat data lalu ketika tapering off jadi, rupiah juga overshoot. Tapi ini temporer," jelas dia.

Seperti diberitakan sebelumnya, kurs dollar AS semakin menguat terhadap rupiah. Sepekan terakhir, pelaku pasar mulai memburu greenback. Alhasil, kurs jual dollar AS kembali menyenggol level Rp 12.000.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Tirta Segara menyebut tensi kontak senjata di Irak sebagai salah satu faktor pelemahan rupiah. Situasi ini dikhawatirkan akan menyebabkan kenaikan harga minyak merangkak naik lebih lanjut. Sehingga, nilai tukar pun terkena imbas pelemahan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani:

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani:

Whats New
Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Whats New
Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Whats New
BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

Whats New
Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Whats New
Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Whats New
ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

Whats New
KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

Whats New
Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Whats New
Permintaan 'Seafood' Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Permintaan "Seafood" Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Whats New
BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Whats New
Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Whats New
Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Whats New
Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com