Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Ada Tanda Tangan Atut, Proyek Kereta Bandara "Molor"

Kompas.com - 19/06/2014, 14:01 WIB
Yoga Sukmana

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) belum menyelesaikan proyek double track kereta api ke Bandara Soekarno-Hatta. Pasalnya masih ada 7 km pembebasan lahan tanah yang menunggu tanda tangan Gubernur Banten yang juga merupakan tersangka kasus korupsi, Ratu Atut Khosiah.

"Itu belum selesai gara-gara tanda tangan itu (Gubernur Banten)," ujar Wakil Menteri Perhubungan, Bambang Susantono di Jakarta, Kamis (19/6/2014).

Bambang menjelaskan, pembangunan double track KA Bandara Soekarno-Hatta tersebut terdiri dari tiga komponen. Pertama, pembuatan rel dari Stasiun Duri ke Tangerang. Kedua, dari Stasiun Batu Ceper ke Stasiun Bandara. Dan ketiga, pembangunan terminal terpadu di Bandara Soekarno-Hatta.

"Pembangunannya ada tiga komponen, Duri-Tangerang double track sudah selesai kita sekarang, kedua yang dilakukan PT KAI dari Stasiun Batu Ceper ke Stasiun Bandara itu dijanjikan 10 bulan, masalahnya ya tadi pembebasan lahan. Ketiga terminal antar moda di bandaranya," katanya.

Namun Bambang juga mendapatkan laporan bahwa proyek pembangunan terminal terpadu di Bandara Soekarno-Hatta diberhentikan sementara karena Angkasa Pura II menunggu kepastian selesainya rel dari Stasiun Batu Ceper ke bandara yang terkendala pembebasan lahan.

"Angkasa Pura II bilang kapan KAI selesai kita jalan.Tetapi katanya mereka agak ngerem (pembangun terminal Bandara)," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Whats New
Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Whats New
Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Whats New
KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

Whats New
Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Whats New
PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

Whats New
KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

Whats New
Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Whats New
Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Whats New
Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Whats New
Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Whats New
Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Spend Smart
Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Earn Smart
Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Whats New
Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com