JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia Climate Change Center (ICCC) menggelar penelitian yang hasilnya menunjukkan Indonesia punya alternatif sumber energi selain bahan bakar berbasis fosil. Apa alternatif energi itu maupun tantangan yang harus dihadapi untuk pengoptimalannya?
"Hasil penelitian menunjukkan kami Indonesia dapat mengurangi defisit energi dengan meningkatkan penggunaan etanol," kata koordinator pusat program pengembangan emisi rendah (LED) Artissa Panjaitan, Minggu (22/6/2014). Namun, ada beberapa hambatan dan tantangan yang harus diatasi.
Pemerintah, ujar Artissa, telah meluncurkan kebijakan untuk meningkatkan penggunaan etanol pada 2010. Namun, kata dia, harga etanol di pasar domestik masih lebih tinggi daripada pasar regional.
Selain faktor harga tersebut, Artissa mengatakan industri etanol di dalam negeri juga terkendala tumpang tindihnya lahan untuk produksi pangan dan energi. "(Karenanya) harus ada insentif yang seimbang untuk bahan bakar fosil dan bahan bakar nabati," ujar dia.
Artissa berkeyakinan pengembangan etanol ini akan dapat mengekang defisit energi, menjadi bagian dari pengembangan bahan bakar nabati sekaligus mendorong investasi di bidang energi terbarukan khususnya di daerah terpencil.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.