Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Chairul Tanjung menyebutkan, pada Juli terdapat hari raya Idul Fitri dan periode masuk sekolah. Pada masa-masa tersebut konsumsi cenderung meningkat, sehingga kemungkinan inflasi akan cukup tinggi.
"Juli tentu ada peningkatan inflasi karena ada lebaran dan tahun ajaran baru (anak masuk sekolah). Itu selalu meningkatkan faktor inflasi. Kita berharap tidak," kata CT di Jakarta, Selasa petang (26/4/2014).
Pada kesempatan yang sama, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin mengatakan selain Lebaran dan tahun ajaran baru, pada bulan Juli juga terdapat kecenderungan lonjakan harga emas. Sebagai langkah antisipasi, pihaknya mengusulkan agar pemerintah mengendalikan harga komoditas lainnya.
"Makanya kami mengusulkan, emas kan itu tidak bisa diapa-apakan. Karena dia memang mengikuti harga internasional. Sudah given. Berarti komoditi lain yang bisa dikendalikan akan kita kendalikan untuk supaya inflasi ini terjaga," ujar Suryamin.
Adapun mengenai inflasi pada bulan Juni mendatang, baik CT maupun Suryamin menyatakan inflasi cenderung terkendali. Ini karena supply komoditas pangan telah terjamin kecukupannya.
"Supply sekarang masih cukup. Beras masih cukup, kecuali yang impor seperti kedelai, bawang putih. Tapi yang lainnya, kalau tidak ada hal yang spesial mudah-mudahan terkendali," ungkap Suryamin.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.