Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekonom: Kebocoran yang Disebut Prabowo Benar

Kompas.com - 27/06/2014, 07:48 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Ekonom senior INDEF Didin S. Damanhuri mendukung pendapat calon Presiden Prabowo Subianto dalam debat capres-cawapres beberapa waktu lalu, mengenai kebocoran anggaran. Ia mengatakan, kebocoran tersebut merupakan potensi pendapatan bagi Indonesia.
 
“Benar, tapi tidak secara langsung,” katanya kepada wartawan ditemui usai Seminar Kajian Tengah Tahun INDEF 2014, di Jakarta, Kamis (26/6/2014).

Menurut Didin, kebocoran tersebut bisa mencapai Rp 1.000 triliun, bahkan tidak mustahil mencapai Rp 7.200 triliun, sebagaimana yang diungkapkan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi.

Ia menjelaskan, hal tersebut terjadi akibat inefisiensi penggunaan modal, yang tercermin dari besarnya Incremental Capital Output Ratio (ICOR). Didin menuturkan, semakin tinggi nilai ICOR, itu artinya semakin tidak efisien modal yang digunakan oleh pemerintah Indonesia. Artinya pula, semakin tinggi nilai inefisiensinya.

Berdasarkan data BPS, nilai ICOR Indonesia di kisaran lebih dari 4. Bahkan pada 2009 nilai ICOR mencapai 5,4. Padahal ICOR yang efisien biasanya berada pada kisaran angka 3.0-4.0. “Ada lagi analisa lebih tajam dengan input dan output analisis oleh Prof Mathias Aruf dari ITB orang teknik industri. Sebanyak 52-40 persen kebocoran pajak atau yang dibilang Prabowo itu opportunity loss karena kita menyerahkan atau transfer keuntungan ke asing, maka ada kebocoran ke luar negeri. Bener juga dia, karena mustinya masuk ke Indonesia ditransfer keluar negeri oleh Freeport, Chevron, Shell. Itu kebocoran bener,” jelas Didin.

“Angka yang disebut Prabowo Rp 1.000 triliun, itu ya mendekati 52 persen. Ditambah, tidak hanya kebocoran di APBN, tapi juga opportunity loss yang menurut KPK Rp 7.200 triliun, dihitung dari migas, pertambangan lain, energi, listrik yang lari ke asing, tidak masuk ke kita,” katanya.
Baca juga: Ekonom: Jokowi di Luar Dugaan, Prabowo "Menggelikan"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Whats New
Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Whats New
Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Whats New
Bea Cukai Lelang 30 Royal Enfield, Harga Mulai Rp 39,5 Juta

Bea Cukai Lelang 30 Royal Enfield, Harga Mulai Rp 39,5 Juta

Whats New
Bisnis Alas Kaki Melemah di Awal 2024, Asosiasi Ungkap Penyebabnya

Bisnis Alas Kaki Melemah di Awal 2024, Asosiasi Ungkap Penyebabnya

Whats New
Penuhi Kebutuhan Listrik EBT Masa Depan, PLN Bidik Energi Nuklir hingga Amonia

Penuhi Kebutuhan Listrik EBT Masa Depan, PLN Bidik Energi Nuklir hingga Amonia

Whats New
LPPI Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1-S2, Simak Persyaratannya

LPPI Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1-S2, Simak Persyaratannya

Work Smart
Jadi 'Menkeu' Keluarga, Perempuan Harus Pintar Atur Keuangan

Jadi "Menkeu" Keluarga, Perempuan Harus Pintar Atur Keuangan

Spend Smart
Emiten Perdagangan Aspal SOLA Bakal IPO dengan Harga Perdana Rp 110 Per Saham

Emiten Perdagangan Aspal SOLA Bakal IPO dengan Harga Perdana Rp 110 Per Saham

Whats New
Data Terbaru, Utang Pemerintah Turun Jadi Rp 8.262,10 Triliun

Data Terbaru, Utang Pemerintah Turun Jadi Rp 8.262,10 Triliun

Whats New
Bank Mandiri Genjot Transaksi 'Cross Border' Lewat Aplikasi Livin’

Bank Mandiri Genjot Transaksi "Cross Border" Lewat Aplikasi Livin’

Whats New
Kuartal I Ditopang Pemilu dan Ramadhan, Bagaimana Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia ke Depan?

Kuartal I Ditopang Pemilu dan Ramadhan, Bagaimana Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia ke Depan?

Whats New
Berikut Daftar Tiga Pabrik di Indonesia yang Tutup hingga April 2024

Berikut Daftar Tiga Pabrik di Indonesia yang Tutup hingga April 2024

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin: Kami Bingung...

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin: Kami Bingung...

Whats New
Ada Gangguan Persinyalan, Perjalanan KRL Lintas Bogor Terlambat 10-33 Menit Pagi Ini

Ada Gangguan Persinyalan, Perjalanan KRL Lintas Bogor Terlambat 10-33 Menit Pagi Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com