"The Fed bisa saja bergerak lebih cepat dibandingkan perkiraan karena data (tenaga kerja) luar biasa menarik. Apabila data terus berada sesuai jalur, maka tidak ada alasan (The Fed) tidak bergerak lebih cepat," kata Rick Rieder, Kepala Investasi dari perusahaan manajer investasi global BlackRock Inc seperti dikutip dari Bloomberg, Jumat (4/7/2014).
Pernyataan Rieder tersebut berdasarkan laporan Departemen Tenaga Kerja AS yang melaporkan peningkatan jumlah tenaga kerja AS sebanyak 288.000 orang pada bulan Juni 2014. Adapun ekonom Bloomberg memprediksi peningkatan hanya 215.000 orang. Tingkat pengangguran menurun ke 6,1 persen.
"Ekonomi melaju. Tidak ada yang diragukan tentang itu," ujar Rieder.
Tingkat bunga obligasi 10 tahun mencatat pertumbuhan tertinggi dalam 2 bulan menjadi 2,69 persen setelah rilis data tenaga kerja. Investor melihat 50 persen kemungkinan The Fed akan menaikkan suku bunga acuan menjadi 0,5 persen pada Juni 2015.
Adapun probabilitas kenaikan Fed Rate pada Juli 2015 mencapai 62 persen. Dengan fakta-fakta data kemarin, probabilitas kenaikan suku bunga pada Juni 44 persen dan Juli 57 persen.
Bagi Indonesia, keputusan The Fed untuk menaikkan Fed Rate akan berdampak pada tantangan bagi perekonomian Indonesia. Kenaikan suku bunga dilakukan The Fed setelah merampungkan kebijakan tapering off atau penarikan stimulus moneter.
Saat The Fed mengumumkan tapering ;off, pasar keuangan global menunjukkan reaksi yang beragam. Volatilitas nilai tukar di negara-negara berkembang termasuk Indonesia tak terhindar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.