Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Ingin Segera Buka Keran Impor Beras

Kompas.com - 04/07/2014, 17:27 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Pemerintah tak ingin terlambat membuka keran impor beras. Berdasarkan pengalaman 2011-2012, pada saat itu pemerintah salah langkah mengimpor beras pada saat harga pangan dunia tengah tinggi.

“Jangan beli telat. Kita mudah-mudahan tidak mengulangi kesalahan sama, karena warning-nya, posisinya sudah jelas,” kata Wakil Menteri Perdagangan, Bayu Krisnamurthi di Jakarta, Jumat (4/7/2014).

Bayu menjelaskan, ada tiga indikator sebelum pemerintah memutuskan untuk importasi beras. Pertama, angka ramalan (ARAM), indikator kedua adalah stok Bulog, dan indikator ketiga adalah harga. Dia bilang, indikator ketiga, alias harga untuk sementara ini masih aman.

“Alhamdulillah indikator yang ketiga belum, ya jangan sampai kan. Kalau yang pertama ini (ARAM 1) sudah, ya sudah warning gitu,” ujarnya.

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) melansir ARAM 1 produksi padi sebesar 69,87 juta ton, atau turun 1,92 persen dibanding periode sama tahun lalu. Bayu mengatakan, secara historis jika ARAM 1 menunjukkan angka negatif, maka tidak mungkin terjadi lonjakan produksi beras pada ARAM 2 nanti.

“Apalagi ini mendekati pergantian pemerintahan, agak sulit ini menggerakkan, membuat sebuah gerakan peningkatan produksi. Padahal musim tanam dua 2014-2015 itu baru mulai September-Oktober. Jadi, ini kita jangan ambil resiko dalam hal impor beras,” katanya.

Ditemui di lokasi sama, Dirjen Perdagangan Luar Negeri, Kemendag, Bachrul Chairi mengatakan, penugasan untuk Perum Bulog agar melakukan importasi beras akan diteken oleh Menteri Perdagangan, M Lutfi. Surat penugasan ini berbeda dari surat persetujuan impor yang biasanya dikantongi oleh para importir terdaftar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Daging Ayam di Bawah HET, Mendag: Kalau Segini Terus-terusan Peternak Rugi

Harga Daging Ayam di Bawah HET, Mendag: Kalau Segini Terus-terusan Peternak Rugi

Whats New
Hibah Alat Belajar SLB Ditagih Bea Masuk Ratusan Juta Rupiah, Bea Cuka Sebut Ada Miskomunikasi

Hibah Alat Belajar SLB Ditagih Bea Masuk Ratusan Juta Rupiah, Bea Cuka Sebut Ada Miskomunikasi

Whats New
Wall Street Menghijau, Saham Tesla Melesat 15 Persen

Wall Street Menghijau, Saham Tesla Melesat 15 Persen

Whats New
Hari Buruh 2024, KSPI: Cabut Omnibus Law Cipta Kerja, Hapus 'OutSourcing'

Hari Buruh 2024, KSPI: Cabut Omnibus Law Cipta Kerja, Hapus "OutSourcing"

Whats New
[POPULER MONEY] Perbedaan Kondisi Ekonomi Saat Ini dengan Krisis 1998 | Cara Menjawab 'Apakah Ada Pertanyaan?' Saat Wawancara Kerja

[POPULER MONEY] Perbedaan Kondisi Ekonomi Saat Ini dengan Krisis 1998 | Cara Menjawab "Apakah Ada Pertanyaan?" Saat Wawancara Kerja

Whats New
Petugas KCIC Kembalikan Barang Penumpang Whoosh yang Tertinggal, Berisi Uang Rp 50 Juta

Petugas KCIC Kembalikan Barang Penumpang Whoosh yang Tertinggal, Berisi Uang Rp 50 Juta

Whats New
AdaKami Buka Kemungkinan Kerja Sama dengan Perbankan jadi 'Lender Institusional'

AdaKami Buka Kemungkinan Kerja Sama dengan Perbankan jadi "Lender Institusional"

Whats New
Investasi Apple di Indonesia Capai Rp 1,6 Triliun, Bahlil: Belum Ada Komunikasi ke Kami

Investasi Apple di Indonesia Capai Rp 1,6 Triliun, Bahlil: Belum Ada Komunikasi ke Kami

Whats New
Cara Isi Saldo GoPay lewat Aplikasi DANA

Cara Isi Saldo GoPay lewat Aplikasi DANA

Spend Smart
Cara Cek Nomor Rekening BSI dengan Mudah

Cara Cek Nomor Rekening BSI dengan Mudah

Spend Smart
Harga Paket Vision+ dan Cara Berlangganan

Harga Paket Vision+ dan Cara Berlangganan

Spend Smart
Dorong Investasi di Industri Antara, Kemenperin: Kami Persiapankan 'Tax Holiday'

Dorong Investasi di Industri Antara, Kemenperin: Kami Persiapankan "Tax Holiday"

Whats New
Astra Life Catat Premi Bruto Rp 6,1 Triliun Sepanjang 2023

Astra Life Catat Premi Bruto Rp 6,1 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
Rugi Bersih GOTO Susut 78 Persen, Jadi Rp 862 Miliar pada Kuartal I-2024

Rugi Bersih GOTO Susut 78 Persen, Jadi Rp 862 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com