Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hasil Investasi BPJS Ketenagakerjaan Merosot

Kompas.com - 07/07/2014, 08:36 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com -
Bisnis asuransi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan sedang muram. Pada semester pertama tahun ini, hasil investasi pengelola asuransi pelat merah itu melorot 9,76 persen dari periode yang sama tahun lalu.

Tercatat hasil investasi BPJS Ketenagakerjaan selama enam bulan pertama tahun ini sebesar Rp 8,2 triliun. Padahal, pada periode Januari-Juni tahun lalu, hasil investasi BPJS Ketenagakerjaan bisa mencapai Rp 9 triliun.

Kendati hasil investasi turun, Elvyn G. Masassya, Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan mengatakan, realisasi di medio tahun ini sudah mencapai 51,89 persen dari target tahun ini yakni Rp 15,8 triliun. "Lebih dari setengah target sampai akhir tahun," ujar Elvyn.

Jika target ini tercapai, artinya sepanjang tahun 2014, BPJS Ketenagakerjaan berhasil mengerek hasil investasinya 6,7 persen dari tahun lalu. Per Desember 2013, realisasi hasil investasi BPJS Ketenagakerjaan sekitar Rp 14,8 triliun.

Direktur Investasi BPJS Ketenagakerjaan Jeffry Haryadi, pernah mengatakan, merosotnya hasil investasi ini tak lepas dari rebalancing instrumen investasi pasca perubahan status menjadi BPJS.

Dalam mengelola dana program jaminan sosial, regulasi pemerintah memberikan sejumlah limitasi dalam portofolio investasi yang membuat BPJS harus mengatur ulang penanaman dana yang dikelola. Ambil contoh, penempatan dana dari jaminan kecelakaan kerja akan lebih banyak difokuskan ke instrumen deposito dan obligasi.

Nah, biasanya di kuartal II, perolehan hasil investasi bisa menyumbang 40 persen dari target pencapaian tahunan. Tapi setelah rebalancing instrumen investasi, kontribusinya turun menjadi 30 persen.

Hasil investasi di semester pertama tahun ini berasal dari dana kelolaan sebesar Rp 167 triliun. Angka ini naik Rp 8 triliun atau 5,03 persen dari perolehan dana kelolaan di kuartal pertama tahun ini yakni Rp 159 triliun.

Hingga tutup tahun ini, BPJS Ketenagakerjaan menargetkan dana kelolaan sebesar Rp 186 triliun. Tahun lalu, dana kelolaan BPJS Ketenagakerjaan hanya Rp 149 triliun. Instrumen obligasi diperkirakan masih jadi penyumbang terbesar dalam penempatan dana kelolaan BPJS yakni di kisaran 40 persen. Sisanya adalah deposito dan saham.

Elvyn optimistis dengan target-target yang di pasang oleh perusahaan. Ia yakin, hasil pemilu presiden bisa mendongkrak pasar saham. Alhasil, imbal hasil investasi pun akan membesar. (Tendi Mahadi)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com