"Hanya saja transportasi massal itu memerlukan waktu lebih dari 3-4 tahun. Sehingga dampak pada penghematan BBM baru akan terasa setelah transportasi massal ini selesai dibangun," katanya kepada Kompas.com, Minggu (6/7/2014).
Menurut Rovick, langkah untuk menghemat BBM membutuhkan waktu yang lebih singkat jika ada program diversifikasi ke gas dan batubara. "Program tersebut juga lebih singkat dibandingkan usaha menyediakan BBM dengan membangun kilang minyak yang pernah dilontarkan salah satu capres dalam kampanye-kampanye sebelumnya," katanya.
Sebelumnya, cawapres Jusuf Kalla mengatakan, di bidang energi, pemerintahan di bawah komando Jokowi-JK akan melakukan konversi energi berbahan bakar minyak menjadi bahan bakar gas, utamanya untuk transportasi.
"Kita sudah berhasil mengkonversi kompor, sekarang kendaraan. Kita juga akan melakukan perbaikan pada transportasi umum, di samping meningkatkan pemanfaatan energi baru terbarukan seperti geothermal, air dan sebagainya," ujar JK. (baca: Jokowi-JK Fokus Cetak 1 Juta Hektar Lahan Sawah dan Konversi BBM )
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.