Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG Diperkirakan Respons Positif Pilpres

Kompas.com - 10/07/2014, 08:39 WIB
Robertus Benny Dwi Koestanto

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan diproyeksikan kembali menguat pada perdagangan Kamis (10/7/2014). Pelaksanaan pemilihan presiden yang aman dan damai memberi sentimen positif indeks.

Pasar saham Amerika Serikat menguat, seiring rencana The Fed yang akan melonggarkan kebijakan ekonominya. Penguatan itu diapresiasi dengan kenaikan indeks Dow Jones Industrial Average sebesar 0,47 persen dan indeks S&P500 sebesar 0,46 persen.

Dari pasar Asia, pergerakan pasar saham dipengaruhi oleh pelonggaran ekonomi AS itu. Apresiasi pasar saham Asia ditunjukkan oleh indeks Nikkei 225 sebesar 0,12 persen dan indeks KOSPI Composite di Korea Selatan yang menguat 0,21 persen. Sementara harga kontrak berjangka (futures) komoditas bergerak mixed.

Dari dalam negeri, lancarnya proses pemilihan presiden (pilpres) yang dilaksanakan kemarin memberikan sentimen positif bagi nilai tukar rupiah dan pergerakan IHSG. Meski hasil hitung cepat (quick count) sudah keluar, namun sejatinya investor masih harus menunggu hasil rekapitulasi final Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk mengetahui siapa pemenang pilpres kali ini.

Menurut Analis Teknikal Mandiri Sekuritas, IHSG bergerak di atas EMA 200 hari.

"Indeks bergerak menguat dan membentuk gap up. Indeks breakout resistance di 5.013. Indikator RSI di zona 55 persen mengindikasikan pasar sudah mulai jenuh beli. Hari ini indeks akan bergerak mixed to up coba menguji resistance selanjutnya di level 5.047. Indeks akan bergerak di kisaran support 5.005 dan resistance 5.047," tulisnya.

baca juga: Kemenangan Jokowi Timbulkan Kepercayaan Diri Pelaku Pasar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Whats New
Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com