Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Minyak Dunia "Rebound"

Kompas.com - 11/07/2014, 03:40 WIB

NEW YORK, KOMPAS.com — Harga minyak mentah dunia mencatatkan rebound, Kamis (10/7/2014), setelah mengalami penurunan harga dalam kurun panjang, menyusul kekhawatiran penurunan pasokan minyak dari Timur Tengah.

Patokan harga minyak di Amerika Serikat, West Texas Intermediate, mencatatkan kenaikan harga 64 sen menjadi 102,93 dollar AS per barrel minyak, untuk pengiriman Agustus 2014. Kenaikan harga di New York Mercantile Exchange ini mengakhiri sembilan sesi pengiriman berturut-turut penurunan harga minyak.

Brent North Sea, patokan harga di Inggris, juga mencatatkan kenaikan harga 39 sen untuk pengiriman Agustus 2014, menjadi 108,67 dollar AS per barrel, setelah delapan hari berturut-turut penurunan harga di London.

"Pasar minyak sedang menunjukkan tanda-tanda stabil setelah penurunan terus-menerus selama dua minggu terakhir, menunjukkan bahwa kembalinya produksi minyak Libya dan ekspor ke pasar sudah memengaruhi harga," kata Tim Evans dari Citi Futures.

Evans mengatakan, laporan bulanan minyak negara-negara penghasil minyak (OPEC) menunjukkan penurunan produksi 79.000 barrel selama Juni 2014, sebagai imbas penurunan produksi minyak Irak di tengah meningkatnya serangan dari ISIS.

WTI dibuka di area negatif, Kamis, dan pada awalnya terlihat akan kembali mencatatkan penurunan harga untuk kesepuluh kalinya. "Namun, gelombang pembelian yang datang di semua pasar telah membalikkan situasi," kata John Kilduff dari Again Capital. Menurut dia, rebound ini merupakan koreksi teknis setelah harga minyak turun tajam sebelumnya.

Pukulan harga minyak datang sehari sebelumnya, ketika data perdagangan China memperlihatkan penurunan hampir 8 persen impor minyak dari negara konsumen energi terbesar di dunia tersebut, dibandingkan data pembelian pada Mei dan Juni 2014, menurut Commerzbank.

Bank berbasis di Jerman ini menyatakan bahwa China mencatatkan impor minyak sebesar 5,67 juta barrel per hari pada Juni 2014. "Volume impor bulanan terendah kedua pada tahun ini," imbuh bank tersebut dalam catatan penelitiannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com