Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Holding BUMN Perkebunan Jadi, Dahlan Iskan Klaim Kinerja Bisa Melonjak

Kompas.com - 11/07/2014, 19:00 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan menuturkan, semua dari perusahaan perkebunan pelat merah telah siap membentuk Holding BUMN Perkebunan.

"Seluruh PTPN (1 sampai 14) jadi satu perusahaan. Ini akan fantastis," kata Dahlan kepada Kompas.com lewat pesan pendek pada Jumat (11/9/2014).

Lebih lanjut dia mengatakan, saat ini nett profit margin (NPM) dari keempatbelas BUMN Perkebunan hanya sekitar 3,5 persen. Dahlan optimistis, laba bersih bakal naik 400 persen, alias 4 kali lipat.

"Dua tahun setelah jadi holding nanti bisa menyamai perkebunan swasta terbaik, 16 persen. Hehe, ada juga swasta besar yang NPMnya hanya 2,5 persen," lanjutnya.

Pada Kamis (10/7/2014) kemarin, Menko Bidang Perekonomian Chairul Tanjung dan Menteri Keuangan Chatib Basri menggelar rapat, hingga larut malam. Salah satu yang dibahas dalam rapat yang berakhir pukul 22.30 wib tersebut adalah soal holding BUMN Perkebunan.

“Tadi juga dibahas tax allowance, tax holiday, PKL PLN, RPP holding perkebunan dan holding kehutanan, raskin, cadangan beras pemerintah, bea masuk sapi indukan, East Natuna, kilang LNG Badak, kilang minyak dengan Petrokimia dan KPI, pembayaran pendistribusian paket LPG 3kg, mineral dan batubara, energi terbarukan, pengembangan industri manufaktur, dan lain-lain,” papar Chairul.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com