Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Cara BNI Siasati Perlambatan Penyaluran KPR

Kompas.com - 13/07/2014, 15:20 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Penyaluran kredit pemilikan rumah (KPR) PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) pada semester I 2014 cenderung mengalami perlambatan. Meskipun demikian, perseroan terus mencari jalan untuk terus meningkatkan porsi penyaluran KPR.

Hingga periode Juni 2014, penyaluran telah mencapai Rp 32,8 triliun atau 11 persen year on year. Dibandingkan periode sama tahun lalu yang mencapai 26 persen, capaian tahun ini melambat.

"Tapi kita cari cara bagaimana bisa terus tumbuh. Sekarang rata-rata booking Rp 700 miliar sampai Rp 800 miliar per bulan. Ini turun dibandingkan tahun lalu yang steady Rp 1 triliun sampai Rp 1,1 triliun," kata General Manager Product Management Division, Consumer & Retail Banking BNI Dodit W Probojakti di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Dodit menjelaskan, selama ini mayoritas booking KPR berasal dari pengembang (developer), yakni mencapai 70 persen. Akan tetapi, untuk mengatasi perlambatan penyaluran KPR, BNI mengubah strategi dengan masuk ke secondary mortgage.

"Orang beli rumah pertama tapi bukan di developer, tapi di property agent. Rumah yang sudah jadi, itu secondary mortgage. Mau tidak mau masuk ke sini untuk mengimbangi KPR booking. Kalau secondary mortgage, yang terkenal siapa, kita kerjasama," papar Dodit.

Dengan strategi secondary mortgage, lanjut dia, maka fokus bergeser ke rumah di lokasi prima dengan harga di atas Rp 1 miliar untuk meningkatkan ukuran rata-rata pembiayaan. Harga tergantung pada lokasi.

"Developer tanah mereka yang menentukan. Property agent buyer-nya yang mencari," kata Dodit.

Ada pun untuk bunga diakui Dodit tidak ada perubahan. Rasio kredit macet atau non performing loan (NPL) pun tetap terjaga dengan baik.

"Bunga masih sama, 9,5 persen fix setahun floating 13,5 persen. NPL tetap 1 persen," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com