Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lion Group Mundur, Proyek KA Bandara Jadi Rebutan Investor Asing

Kompas.com - 15/07/2014, 09:32 WIB
Yoga Sukmana

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Mundurnya Lion Group sebagai calon investor proyek Kereta Api Express Bandara Soekarno Hatta-Bandara Halim Perdanakusuma membuat proyek tersebut terancam menjadi rebutan investor asing. Pasalnya dari 18 calon investor yang tersisa, mayoritas investor berasal dari luar negeri yaitu dari Tiongkok, Korea Selatan, Jepang, dan Amerika Serikat.

“Kemarin ada 19 perusahaan, mayoritas perusahaan asing,” ujar Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan, Hanggoro Budi Wiryawan di Jakarta, Senin (14/7/2014).

Hanggoro mengaku sampai saat ini Kemenhub belum memegang siapa-siapa saja yang menjadi calon pasti investor proyek KA Express Bandara Soetta-Halim tersebut. Menurutnya, Kemenhub baru akan membicarakannya kepada Kementerian keuangan dalam minggu ini.

Mengenai proses tender, kata Hanggoro, pemerintah baru akan melakukan proses verifikasi investor-investor mana saja yang benar-banar berminat menggarap proyek tersebut pada bulan Agustus mendatang.

Jadi sebutnya, Kemenhub sampai saai ini belum menentukan investor proyek yang menelan dana sebesar Rp 27 triliun tersebut. “Ya kita juga kan belum membuka secara resmi, kita harapkan tahan verifikasi nanti di bulan Agustus. Maaf saya belum bisa (sebutkan investornya), saya belum pegang datanya,” katanya.

Sebelumnya, pada akhir pekan lalu, Direktur Umum Lion Group Edward Sirait menyatakan, Lion tidak lagi berminat menjadi calon investor proyek KA Express Bandara Soekarno Hatta-Halim. Alasan pembatalan tersebut karena investor diwajibkan untuk bekerja sama dengan perusahaan negara di bidang kereta api.

Selain itu, alasan lain pembatalan tersebut juga karana Lion menilai rencana proses pembebasan lahan proyek kereta ekspres tidak realistis jika dihitung secara bisnis. Apalagi, menurut dia, dana yang diperlukan untuk pembebasan lahan cukup besar sehingga dikhawatirkan akan memakan waktu yang lama.

Kementerian Perhubungan pernah menjelaskan bahwa ada 19 investor yang tertarik membangun proyek KA Express Bandara Soekarno Hatta-Bandara Halim Perdanakusuma sepanjang 33 kilometer. Di antara 19 investor tersebut, Lion Group adalah salah satu investor lokal yang tertarik pada proyek bernilai Rp 27 triliun tersebut.
Baca juga: Dirut PT KAI: Saya Menentang Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Isi Saldo GoPay lewat Aplikasi DANA

Cara Isi Saldo GoPay lewat Aplikasi DANA

Spend Smart
Cara Cek Nomor Rekening BSI dengan Mudah

Cara Cek Nomor Rekening BSI dengan Mudah

Spend Smart
Harga Paket Vision+ dan Cara Berlangganan

Harga Paket Vision+ dan Cara Berlangganan

Spend Smart
Dorong Investasi di Industri Antara, Kemenperin: Kami Persiapankan 'Tax Holiday'

Dorong Investasi di Industri Antara, Kemenperin: Kami Persiapankan "Tax Holiday"

Whats New
Astra Life Catat Premi Bruto Rp 6,1 Triliun Sepanjang 2023

Astra Life Catat Premi Bruto Rp 6,1 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
Rugi Bersih GOTO Susut 78 Persen, Jadi Rp 862 Miliar pada Kuartal I-2024

Rugi Bersih GOTO Susut 78 Persen, Jadi Rp 862 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

Whats New
Menteri Trenggono Minta Reklamasi PIK Pakai Sedimentasi Laut

Menteri Trenggono Minta Reklamasi PIK Pakai Sedimentasi Laut

Whats New
Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

Spend Smart
Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Mesin Baru

Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Mesin Baru

Whats New
Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Whats New
Perluasan Sektor Kredit, 'Jamu Manis' Terbaru dari BI untuk Perbankan

Perluasan Sektor Kredit, "Jamu Manis" Terbaru dari BI untuk Perbankan

Whats New
Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Whats New
Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Whats New
Soal Boks Mainan Megatron 'Influencer' Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

Soal Boks Mainan Megatron "Influencer" Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com