Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

LPS Jamin Calon Investor Mutiara Tak Terkait Pemilik Lama

Kompas.com - 18/07/2014, 12:02 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menjamin keenam calon investor Bank Mutiara yang telah memasuki tahap uji tuntas tidak terkait dengan pemegang saham lama yang menyebabkan bank yang dulunya bernama Bank Century tersebut menjadi bank kategori gagal.

Menurut Direktur Eksekutif Keuangan LPS Poltak L Tobing, LPS sejak pertama kali mengumumkan penjualan Bank Mutiara telah mensyaratkan calon investor tidak boleh ada hubungannya dengan pemegang saham lama.

"Calon investor itu kita harus tahu siapa dia, apakah ada hubungannya dengan pemegang saham lama. Waktu kami buat pengumuman pertama kali tanggal 3 Maret 2014 tentang penjualan saham Bank Mutiara, kita ada 3 kriteria calon, salah satunya tidak boleh pemegang saham atau pengurus lama atau terkait yang dulu membuat bank ini menjadi bank gagal," kata Poltak beberapa waktu lalu di Jakarta.

Lebih lanjut, Poltak menjelaskan, sejak awal LPS telah melihat riwayat calon investor. Sehingga, jika ada pihak pemegang saham lama atau yang terkait mengajukan diri sebagai calon investor, tentu sudah tidak lolos sejak tahap awal.

"Kalau ada yang seperti itu pasti tidak bisa. Sudah ada 6 calon investor yang masuk proses due diligence (uji tuntas), ini sudah melalui seleksi-seleksi yang memenuhi kriteria tadi," ujar Poltak.

Meskipun keenam calon investor yang berhak melaju ke tahap pembelian selanjutnya telah melalui berbagai tahap seleksi, namun demikian LPS tidak menutup kemungkinan menghentikan proses seleksi jika ditemukan indikasi kaitan dengan pemegang saham lama.

"Kami tidak menutup kemungkinan kalau ada indikasi, bukti baru tentu prosesnya tidak bisa dilanjutkan," jelas Poltak.

Informasi saja, 6 calon investor telah berhasil lolos ke tahap seleksi penjualan Bank Mutiara, yakni tahap uji tuntas. Berdasarkan negara asalnya, 6 calon investor tersebut 2 investor berasal dari Indonesia, 1 investor asal Jepang, 1 investor asal Hong Kong, 1 investor asal Malaysia, dan 1 investor asal Singapura.

Adapun berdasarkan jenis lembaga, sebanyak 3 investor berasal dari Bank, 2 investor dari lembaga keuangan dan 1 investor dari konsorsium.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

AdaKami Buka Kemungkinan Kerja Sama dengan Perbankan jadi 'Lender Institusional'

AdaKami Buka Kemungkinan Kerja Sama dengan Perbankan jadi "Lender Institusional"

Whats New
Investasi Apple di Indonesia Capai Rp 1,6 Triliun, Bahlil: Belum Ada Komunikasi ke Kami

Investasi Apple di Indonesia Capai Rp 1,6 Triliun, Bahlil: Belum Ada Komunikasi ke Kami

Whats New
Cara Isi Saldo GoPay lewat Aplikasi DANA

Cara Isi Saldo GoPay lewat Aplikasi DANA

Spend Smart
Cara Cek Nomor Rekening BSI dengan Mudah

Cara Cek Nomor Rekening BSI dengan Mudah

Spend Smart
Harga Paket Vision+ dan Cara Berlangganan

Harga Paket Vision+ dan Cara Berlangganan

Spend Smart
Dorong Investasi di Industri Antara, Kemenperin: Kami Persiapankan 'Tax Holiday'

Dorong Investasi di Industri Antara, Kemenperin: Kami Persiapankan "Tax Holiday"

Whats New
Astra Life Catat Premi Bruto Rp 6,1 Triliun Sepanjang 2023

Astra Life Catat Premi Bruto Rp 6,1 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
Rugi Bersih GOTO Susut 78 Persen, Jadi Rp 862 Miliar pada Kuartal I-2024

Rugi Bersih GOTO Susut 78 Persen, Jadi Rp 862 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

Whats New
Menteri Trenggono Minta Reklamasi PIK Pakai Sedimentasi Laut

Menteri Trenggono Minta Reklamasi PIK Pakai Sedimentasi Laut

Whats New
Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

Spend Smart
Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Mesin Baru

Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Mesin Baru

Whats New
Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Whats New
Perluasan Sektor Kredit, 'Jamu Manis' Terbaru dari BI untuk Perbankan

Perluasan Sektor Kredit, "Jamu Manis" Terbaru dari BI untuk Perbankan

Whats New
Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com