Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berhasil Bangkit, IHSG AKhir Pekan Ditutup Menguat 15,81 Poin

Kompas.com - 18/07/2014, 16:33 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com
- Meski sempat tergelincir di zona merah pada perdagangan paruh pertama hari ini, Jumat (18/7/2014), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil bangkit dan ditutip di zona positif.

Pada pukul 16.00, IHSG berakhir di level 5.087,01 atau menguat sebesar 15,81 poin (0,3 persen). Kondisi ini berkebalikan dengan bursa regional yang sebagian besar memerah, yang salah satunya akibat sentimen negatif jatuhnya pesawat Malaysia Airlines MH17.

Sebanyak 149 saham ditutup menguat, 141 saham melemah dan 89 saham stagnan. Volume perdagangan mencapai 5,51 miliar lot saham senilai Rp 4,89 triliun.

Saham-saham yang memberikan turnover positif terbesar bagi pemegang saham adalah MPPA (Rp 2.895), BBRI (Rp 11.575), TLKM (Rp 2.680), ASRI (Rp 535) dan BBNI (Rp 5.125). Adapun saham-saham yang memberikan turnover negatif terbesar adalah KLBF (Rp 1.720), BBTN (Rp 1.140), APLN (Rp 315), MYRX (Rp 610), dan AKRA (Rp 4.510).

Sebanyak sembilan dari 10 sektor saham juga ditutup menguat sore hari ini, yaitu agribisnis (0,06 persen), pertambangan (0,14 persen), industri dasar (0,57 persen), aneka industri (0,65 persen), konsumer (0,2 persen), properti (0,7 persen), infrastruktur (0,6 persen), keuangan (0,2 persen), dan manufaktur (0,42 persen). Satu-satunya sektor saham yang melemah adalah perdagangan, yakni (-0,39 persen).

Sebagian besar bursa di kawasan Asia Pasifik pada sore hari ini melemah. Selain insiden jatuhnya Malaysia Airlines, pelemahan juga dipicu oleh memerahnya Wall Street pada sesi penutupan dini hari tadi.

Indeks Nikkei melemah -1,01 persen menjadi 15.215,71, demikian juga dengan indeks Hang Seng Hong Kong yang melemah 0,28 persen di level 23.454,79. Kondisi serupa juga terjadi pada bursa Seoul yang melemah tipis 0,07 persen dan berakhir di 2.019,42.

Nilai tukar rupiah kembali melemah pada sore hari ini, yakni sebesar 0,33 persen menjadi Rp 11.706 per dollar AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com