Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

LPS Kaji Opsi Pengambilalihan Jaminan Asuransi

Kompas.com - 20/07/2014, 13:07 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Penulis


SEMARANG, KOMPAS.com – Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mengaku pernah menutup beberapa lembaga keuangan baik Bank Umum maupun Bank Pengkreditan Rakyat (BPR). Namun, LPS menegaskan hanya menutup sebuah bank jika dalam kondisi fraud atau merugi karena adanya penipuan.

“Semua Bank yang penah kami tutup itu murni karena fraud, bukan karena persaingan usaha antar bank. Jadi, tidak benar jika ada yang mengatakan menutup bank karena persaingan usaha,” kata Sekretaris Lembaga (LPS) Samsul Adi Nugroho, di Semarang beberapa waktu lalu.

Menurut Samsul, penutupan pada lembaga keuangan baik bank maupun BPR terjadi lantaran didalamnya terdapat kredit fiktif, dan juga kredit topengan. Sehingga, keuntungan yang sedianya diraih menjadi hilang kerena banyak keuntungan diambil pemilik bank.

Pihak LPS pernah menutup setidaknya 60 lembaga keuangan. Rinciannya 1 Bank umum dan 59 diantaranya adalah BPR. “Bank yang kami likuidasi hanya ada satu bank saja, sementara sisanya BPR semua,” tambah Samsul.

Meski telah menutup banyak lembaga, Dia menyatakan untuk saat ini secara umum Bank masih dalam kondisi sangat baik. Hal tersebut salah satunya karena tidak adanya masalah perbankan yang cukup berarti.

Dia juga menyatakan sumber uang dari LPS adalah iuran dari berbagai bank atau antar industri. Jadi, kewenangan mengawasi dan menjatuhkan sanksi bisa lebih mengena. “Kami juga diminta untuk menjamin asuransi. Tapi soal itu masih kami bicarakan dengan Komisi 11 DPR RI,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Jakarta, Medan, dan Makassar  Masuk Daftar Smart City Index 2024

Jakarta, Medan, dan Makassar Masuk Daftar Smart City Index 2024

Whats New
Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Whats New
Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Earn Smart
Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Whats New
Ditanya Bakal Jadi Menteri Lagi, Zulhas: Terserah Presiden

Ditanya Bakal Jadi Menteri Lagi, Zulhas: Terserah Presiden

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Tak Langsung Kerek Suku Bunga Kredit

Ekonom: Kenaikan BI Rate Tak Langsung Kerek Suku Bunga Kredit

Whats New
Sepakati Kerja Sama Kementan-Polri, Kapolri Listyo: Kami Dukung Penuh Swasembada

Sepakati Kerja Sama Kementan-Polri, Kapolri Listyo: Kami Dukung Penuh Swasembada

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com