Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Semester I, Ekspor CPO Indonesia Lesu

Kompas.com - 22/07/2014, 11:32 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Ekspor minyak kelapa sawit mentah (crude palm oil/CPO) sepanjang semester I-2014 sangat lesu dan di bawah ekspektasi para pelaku usaha.

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) menyatakan memasuki semester I-2014, ekspor CPO dan turunannya turun sebesar 7,7 persen menjadi hanya 9,8 juta ton dari periode yang sama tahun sebelumnya 10,6 juta ton.

Ketua GAPKI Fadhil Hasan menyatakan penurunan ekspor tersebut terjadi karena permintaan dari India turun yang cukup signifikan sebesar 37 persen, dari 3,39 juta ton semester I-2013 menjadi hanya 2,12 juta ton pada semester I-2014.

"Sementara jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya, ekspor pada Juni 2014 memang naik sebesar 5 persen. Dengan melihat kondisi dimana Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri sudah di depan mata, maka kenaikan volume ekspor ini tidak signifikan dan masih dibawah ekspektasi," ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (22/7/2014).

Sejauh ini, permintaan minyak sawit datang dari negara yang berpenduduk mayoritas muslim karena adanya peningkatan konsumsi selama Ramadhan dan hari raya. Kenaikan permintaan yang sangat signifikan datang dari Bangladesh. Volume ekspor ke negara ini tercatat meningkat 55 persen jika dibandingkan dengan bulan lalu dari 116.000 ton menjadi 180.000 ton.

Kenaikan permintaan juga datang dari Pakistan dimana volume ekspor tercatat meningkat 10 persen jika dibandingkan bulan sebelumnya dari 145 ribu ton menjadi 160 ribu ton.

Kenaikan permintaan yang cukup signifikan juga terjadi ke negara non-basis muslim Uni Eropa. Uni Eropa membukukan peningkatan ekspor sebesar 37 persen jika dibandingkan dengan bulan lalu dari 277.400 ton menjadi 381.000 ton. Diikuti China naik sebesar 9 persen dan India hanya membukukan kenaikan permintaan sebesar 3 persen.

Namun, Amerika Serikat mencatatkan pengurangan permintaan CPO dan turunannya asal Indonesia sebesar 27 persen jika dibandingkan bulan Mei dari 36 ribu ton menjadi 26.500 ton.

"Dalam perspektif ekonomi global, CPO terus melemah dalam seminggu terakhir. Pelemahan minyak sawit mentah diperkirakan karena adanya sentimen negatif yang bersumber dari IMF akan melakukan revisi terhadap pertumbuhan ekonomi global semester II/2014. Negara importir seperti, India, Jepang dan China sudah menyiapkan stok," lanjut Fadhil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perpanjangan Izin Tambang Vale hingga 2045 Telah Terbit

Perpanjangan Izin Tambang Vale hingga 2045 Telah Terbit

Whats New
IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Hari Ini

IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Hari Ini

Whats New
Harga Daging Ayam di Bawah HET, Mendag: Kalau Segini Terus-terusan Peternak Rugi

Harga Daging Ayam di Bawah HET, Mendag: Kalau Segini Terus-terusan Peternak Rugi

Whats New
Hibah Alat Belajar SLB Ditagih Bea Masuk Ratusan Juta Rupiah, Bea Cukai Sebut Ada Miskomunikasi

Hibah Alat Belajar SLB Ditagih Bea Masuk Ratusan Juta Rupiah, Bea Cukai Sebut Ada Miskomunikasi

Whats New
Wall Street Menghijau, Saham Tesla Melesat 15 Persen

Wall Street Menghijau, Saham Tesla Melesat 15 Persen

Whats New
Hari Buruh 2024, KSPI: Cabut Omnibus Law Cipta Kerja, Hapus 'Outsourcing'

Hari Buruh 2024, KSPI: Cabut Omnibus Law Cipta Kerja, Hapus "Outsourcing"

Whats New
[POPULER MONEY] Perbedaan Kondisi Ekonomi Saat Ini dengan Krisis 1998 | Cara Menjawab 'Apakah Ada Pertanyaan?' Saat Wawancara Kerja

[POPULER MONEY] Perbedaan Kondisi Ekonomi Saat Ini dengan Krisis 1998 | Cara Menjawab "Apakah Ada Pertanyaan?" Saat Wawancara Kerja

Whats New
Petugas KCIC Kembalikan Barang Penumpang Whoosh yang Tertinggal, Berisi Uang Rp 50 Juta

Petugas KCIC Kembalikan Barang Penumpang Whoosh yang Tertinggal, Berisi Uang Rp 50 Juta

Whats New
AdaKami Buka Kemungkinan Kerja Sama dengan Perbankan jadi 'Lender Institusional'

AdaKami Buka Kemungkinan Kerja Sama dengan Perbankan jadi "Lender Institusional"

Whats New
Investasi Apple di Indonesia Capai Rp 1,6 Triliun, Bahlil: Belum Ada Komunikasi ke Kami

Investasi Apple di Indonesia Capai Rp 1,6 Triliun, Bahlil: Belum Ada Komunikasi ke Kami

Whats New
Cara Isi Saldo GoPay lewat Aplikasi DANA

Cara Isi Saldo GoPay lewat Aplikasi DANA

Spend Smart
Cara Cek Nomor Rekening BSI dengan Mudah

Cara Cek Nomor Rekening BSI dengan Mudah

Spend Smart
Harga Paket Vision+ dan Cara Berlangganan

Harga Paket Vision+ dan Cara Berlangganan

Spend Smart
Dorong Investasi di Industri Antara, Kemenperin: Kami Persiapankan 'Tax Holiday'

Dorong Investasi di Industri Antara, Kemenperin: Kami Persiapankan "Tax Holiday"

Whats New
Astra Life Catat Premi Bruto Rp 6,1 Triliun Sepanjang 2023

Astra Life Catat Premi Bruto Rp 6,1 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com