Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG Melemah Akibat Pilpres, Apa Kata JK?

Kompas.com - 22/07/2014, 16:52 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil presiden Jusuf Kalla menganggap wajar jika Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan karena situasi Pemilu Presiden 2014. Tapi menurut Kalla, investor tak seharusnya khawatir, karena aparat berwenang menjamin situasi keamanan nasional.

"Itu wajar saja, sama seperti Anda lihat Jakarta sepi hari ini," kata Kalla, di Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan, Selasa (22/7/2014).

Kalla menuturkan, kemungkinan besar IHSG mengalami penurunan karena ada kekhawatiran dari para investor terkait situasi keamanan nasional. Ia yakin, kesigapan TNI-Polri dalam menjaga stabilitas keamanan nasional akan kembali meningkatkan IHSG ke posisi sebelumnya.

"Ada unsur khawatiran itu biasa saja. Kami serukan di sini TNI-Polri tegas menjaga keamanan," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, IHSG turun lumayan dalam pada siang hari ini, menyusul pernyataan Prabowo Subianto yang menolak hasil Pilpres 2014. Kondisi ini berkebalikan dengan bursa regional yang pada siang jelang sore hari ini menghijau karena kekhawatiran terhadap krisis politik Ukraina mulai mereda.

Para investor melakukan aksi jual lantaran tidak ada kepastian kondisi politik di Tanah Air. Pada pukul 14.51, indeks telah turun sebesar 111,65 poin atau -2,17 persen di posisi 5.015,46. Hanya ada 48 saham yang menguat, selebihnya sebanyak 264 saham turun dan 67 saham stagnan.

Sementara itu, pada pukul 16.00 indeks ditutup di level 5.083,52 atau kehilangan 43,6 poin (0,85 persen). Penyebab lain melemahnya indkes adalah terjadinya aksi ambil untung oleh investor domestik sejak awal perdagangan.

Meskipun melemah, namun transaksi di pasar pada perdagangan hari ini terbilang cukup besar. Volume perdagangan mencapai 9,29 miliar lot saham senilai Rp 8,94 triliun. Hanya 75 saham yang diperdagangkan menguat, selebihnya 230 saham melemah dan 83 saham stagnan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com