Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengusaha: Jokowi-JK Menang, Sekarang Tinggal Tunggu Eksekusinya

Kompas.com - 23/07/2014, 10:52 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Kalangan pengusaha sepakat kenyamanan berusaha juga diciptakan dari kondisi politik dan keamanan yang kondusif. Ketua Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Pudjianto mengatakan, sebenarnya, baik Joko Widodo maupun Prabowo yang memenangi pilpres, yang penting bagi mereka adalah eksekusinya.

"Karena kalau dilihat program ekonomi hampir sama, waktu debat presiden itu kan. Sekarang tinggal menunggu eksekusinya, dan tentunya menunggu kabinet yang dibentuk Pak Jokowi. Tim ke depan ini akan seperti apa," katanya kepada Kompas.com, saat dihubungi pada Rabu (23/7/2014).

Sebelumnya, pasangan Jokowi-JK menyatakan tidak akan bagi-bagi kursi alias tidak akan transaksional dalam menyusun kabinet. Pudjianto membenarkan guarantee tersebut. Namun, menurut dia, itu tidak hanya akan dilakukan oleh Jokowi. "Tentu semua tim akan berusaha membentuk tim yang kompak," katanya.

Bagi dunia usaha, lanjut Pudjianto, yang terpenting tidak hanya regulasi yang memberikan kepastian berusaha, tetapi juga orang-orang atau regulator yang menggawanginya. "Harus orang-orang yang tahu lapangan, dan dari berbagai bidang, seperti industri, perdagangan, dan sebagainya," tuturnya.

Dia pun yakin, Apindo sebagai induk para pengusaha akan melakukan audiensi untuk memfokuskan poin mana yang harus diselesaikan terlebih dahulu meskipun sebelumnya telah memberikan masukan.

"Karena begitu banyak permasalahan yang kita hadapi, infrastruktur, dollar rate, akses pembiayaan, dan finansial untuk usaha kecil dan menengah," papar Pudjianto.

"Kebetulan kita punya Menko yang walaupun hanya 5 bulan bekerja, saya yakin Pak CT mau memberikan masukan," lanjutnya.

Sementara itu, terkait penolakan Prabowo Subianto atas hasil resmi Komisi Pemilihan Umum (KPU), Pudjianto tidak melihat akan berdampak serius terhadap keberlanjutan usaha.

"Tapi, saya yakin Pak Prabowo dan Pak Hatta adalah negarawan. Tentunya kepentingan negara di atas segalanya," katanya.

KPU pada Selasa (22/7/2014) pukul 21.33 secara resmi menetapkan Joko Widodo-Jusuf Kalla sebagai presiden dan wakil presiden terpilih periode 2014-2019, unggul atas pasangan nomor urut 1, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.

Berdasarkan penetapan KPU, pasangan Jokowi-JK meraih 70.997.833 suara (53,15 persen), sedangkan pasangan Prabowo-Hatta meraih 62.576.444 suara (46,85 persen) dari total suara sah nasional. Jokowi-JK unggul 8.421.389 suara, lebih besar 6,3 persen daripada perolehan suara Prabowo-Hatta.

Sayangnya, keputusan KPU ini menuai penolakan. Merasa dicurangi, Prabowo menyatakan dirinya bersama calon wakil presiden Hatta menolak pelaksanaan Pemilu Presiden 2014 dan menarik diri dari proses yang sedang berlangsung. Pernyataan tertulis penolakan dan penarikan diri itu hanya ditandatangani Prabowo, tanpa Hatta Rajasa, mantan Menko Bidang Perekonomian.
baca juga: Jokowi-JK Terpilih, Rupiah Menguat ke Kisaran 11.400

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Cara Mudah Transfer OVO ke GoPay dan Sebaliknya

Cara Mudah Transfer OVO ke GoPay dan Sebaliknya

Spend Smart
Mengenal Apa Itu Prinsip Pareto: Pengertian, Manfaat, dan Contohnya

Mengenal Apa Itu Prinsip Pareto: Pengertian, Manfaat, dan Contohnya

Earn Smart
Anggaran Kesehatan 2024 Jadi Rp 187,5 Triliun, Ini Daftar Alokasinya

Anggaran Kesehatan 2024 Jadi Rp 187,5 Triliun, Ini Daftar Alokasinya

Whats New
Simak Cara Beli E-Meterai untuk Berkas CPNS dan PPPK 2023

Simak Cara Beli E-Meterai untuk Berkas CPNS dan PPPK 2023

Whats New
Dukung UMKM, Grup Modalku Dapat Fasilitas Pendanaan Rp 414 Miliar

Dukung UMKM, Grup Modalku Dapat Fasilitas Pendanaan Rp 414 Miliar

Rilis
Asiamoney Award 2023, Bank Mandiri Dianugerahi 'Best Bank for Digital Solution in Indonesia'

Asiamoney Award 2023, Bank Mandiri Dianugerahi "Best Bank for Digital Solution in Indonesia"

Rilis
Ada Aturan Baru, PPK Kini Bisa Mutasi Pejabat yang Belum Menjabat Selama 2 Tahun

Ada Aturan Baru, PPK Kini Bisa Mutasi Pejabat yang Belum Menjabat Selama 2 Tahun

Rilis
ATM Link Diperbaharui, Bakal Tersedia 335 Fitur Baru dari Bank Himbara

ATM Link Diperbaharui, Bakal Tersedia 335 Fitur Baru dari Bank Himbara

Whats New
Resmikan 12 Mal Pelayanan Publik, Menteri PANRB: Jangan Sekadar Seremoni, tapi Fungsinya Tak Tercapai

Resmikan 12 Mal Pelayanan Publik, Menteri PANRB: Jangan Sekadar Seremoni, tapi Fungsinya Tak Tercapai

Whats New
Bos BTN Targetkan Akuisisi Bank Syariah Rampung Tahun Ini

Bos BTN Targetkan Akuisisi Bank Syariah Rampung Tahun Ini

Whats New
Kementerian Keuangan Buka 213 Lowongan Kerja PPPK, Disabilitas Bisa Daftar

Kementerian Keuangan Buka 213 Lowongan Kerja PPPK, Disabilitas Bisa Daftar

Work Smart
Reformasi Birokrasi Tercapai, Tukin PNS Bisa Naik 30 Persen

Reformasi Birokrasi Tercapai, Tukin PNS Bisa Naik 30 Persen

Whats New
Cara Mengatasi Lupa Password Akun SSCASN 2023

Cara Mengatasi Lupa Password Akun SSCASN 2023

Whats New
Kimia Farma Apotek Buka Lowongan Kerja hingga 2 Oktober 2023, Simak Kualifikasinya

Kimia Farma Apotek Buka Lowongan Kerja hingga 2 Oktober 2023, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Diresmikan Jokowi, Transaksi Perdana Bursa Karbon Tercatat Rp 29,2 Miliar

Diresmikan Jokowi, Transaksi Perdana Bursa Karbon Tercatat Rp 29,2 Miliar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com