Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terseret Kepentingan Politik, Saham VIVA Terus Tergelincir sejak Pilpres

Kompas.com - 23/07/2014, 17:21 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Pergerakan saham PT Visi Media Asia (VIVA) milik grup Bakrie menunjukkan tren menurun sejak periode pemilihan presiden dimulai. Awalnya, penurunan saham VIVA disebabkan media yang dinaungi emiten tersebut menyiarkan program hitung cepat atau quick count pemilu oleh stasiun televisi yang berada di bawah kendalinya, TV One.

Menurut analis Trust Securities Reza Priyambada, menurunnya saham VIVA tersebut bukan karena kinerja perseroan yang buruk. Reza mengungkapkan, sentimen pasar terkait politik yang menjadi biang keladi menukiknya saham VIVA. "Turun lebih karena sentimen politik. Bukan karena kinerjanya yang turun," kata Reza kepada Kompas.com, Rabu (23/7/2014).

Sentimen yang membuat pergerakan saham VIVA kurang menguntungkan tersebut, ujar Reza, lebih disebabkan penayangan program hitung cepat yang menurut pasar agak "berbeda" dibandingkan yang lainnya. Dengan demikian, respons pasar bisa saja tidak terlalu positif.

"Ekspektasi tayangan yang berbeda sendiri membuat audiens bisa berkurang. Sehingga, pendapatan bagi perusahaan juga berkurang," jelas dia.

Lalu, kapan saham VIVA akan kembali terdongkrak naik? Reza mengungkapkan, saham perseroan tersebut tidak akan langsung naik secara instan saat hasil pemilihan presiden diumumkan. Ada proses menuju kenaikan tersebut, setidaknya setelah pemerintahan baru terbentuk dan situasi politik telah mulai kondusif.

"Turun dulu. Kan sudah sesuai ekspektasi siapa presidennya. Setelah itu konsolidasi dulu. Kemudian Oktober sampai Desember bisa ada waktu untuk window dressing," jelas Reza.

Meski demikian, Reza memandang pada dasarnya penurunan saham VIVA tidak terlalu tajam. Selain itu, performa saham VIVA juga dinilainya lebih baik bila dibandingkan emiten sejenis, misalnya MNCN. Sehingga, menurut dia, penurunan saham VIVA tidak terlalu mengkhawatirkan.

Pada paruh pertama perdagangan siang ini, saham VIVA melorot sebesar 1,45 persen menjadi Rp 204 per lembar saham. Hal ini berbeda dengan pergerakan IHSG yang menguat pada periode perdagangan tersebut. Namun, pada penutupan pasar, saham emiten ini ditutup menguat tipis sebesar 0,97 persen di level Rp 209 per saham.

Sebelum pilpres, tepatnya pada 8 Juli, saham VIVA ditutup di Rp 268 per saham. Namun, setelah tanggal itu, saham emiten ini terus tertekan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com