Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BCA Kantongi Izin Asuransi Jiwa dari OJK

Kompas.com - 24/07/2014, 09:27 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) telah memperoleh izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk mendirikan anak perusahaan berupa asuransi jiwa. Menurut Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja, ijin telah keluar sejak pekan lalu.

"Izin asuransi jiwa sudah keluar kira-kira minggu lalu. Mudah-mudahan dapat beroperasi dalam 2 sampai 3 bulan," kata Jahja di Hotel Kempinski, Rabu (23/7/2014).

Lebih lanjut, Jahja mengungkapkan, saat ini pihaknya sedang menyusun rencana kerja operasional anak usaha tersebut. Adapun terkait modal, Jahja mengaku perseroan tidak merogoh kantong cukup dalam untuk pendirian perusahaan asuransi jiwa itu.

"Kita lagi bikin rencana kerja. Kita harus rekrutmen SDM, lokasinya dimana, produk juga lagi disiapkan," ujar Jahja.

Mengenai produk, Jahja mengungkapkan, asuransi jiwa ini akan menawarkan produk-produk asuransi kesehatan. "Mudah-mudahan bisa bekerja sama dengan BCA, misalnya deposito tapi ada asuransi. Deposito di BCA, jadi asuransi tidak butuh modal terlalu besar," jelasnya.

Perusahaan asuransi jiwa bentukan BCA ini merupakan perusahaan yang benar-benar baru dan bukan hasil akuisisi. Adapun investasi yang dikeluarkan perseroan untuk mendirikan anak usaha baru tersebut mencapai sebesar Rp 100 miliar hingga Rp 200 miliar.

Saat ini, BCA memiliki 6 anak perusahaan yang bergerak di berbagai sektor industri keuangan. BCA telah memiliki anak usaha yang bergerak di bisnis asuransi umum, yakni PT Central Sejahtera Insurance (CSI).

BCA sedang memperbesar kepemilikan saham di CSI dari 25 persen menjadi 75 persen. Rencananya, anak usaha asuransi jiwa ini akan menyasar pasar asuransi jiwa berjangka. BCA juga akan memanfaatkan produk asuransi jiwa untuk mengembangkan lini wealth management perseroan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Whats New
Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan 'Open Side Container'

Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan "Open Side Container"

Whats New
Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Whats New
Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com