"Secara umum ada enam perusahaan yang sudah dalam tahap produksi untuk pemrosesan barang tambang. Dari enam perusahaan itu, tiga di antaranya memang sudah lama beroperasi dan tiga lagi baru selesai," kata Kepala BKPM Mahendra Siregar di kantornya, Kamis (24/7/2014).
Mahendra menjelaskan, bahan tambang yang diproses keenam perusahaan tersebut antara lain nikel oleh dua perusahaan, bijih besi dua perusahaan, tembaga satu perusahaan, dan bauksit satu perusahaan.
"Yang baru itu di bijih besi, ada PT Meratus Jaya Iron and Steel dan PT Delta Prima Steel. Bauksit ada PT Indonesia Chemical Alumina. Nilai investasi 6 perusahaan tersebut mencapai 2,251 miliar dollar AS," ujar Mahendra.
PT Meratus Jaya Iron and Steel melakukan kegiatan produksi di Kabupaten Tanah Kumbu, Kalimantan Selatan dengan investasi 142,3 juta dollar AS. Sementara itu, PT Delta Prima Steel melakukan kegiatan produksi di Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan dengan nilai investasi 26,9 juta dollar AS.
Pengolahan nikel dilakukan oleh PT Vale Indonesia Tbk di Kabupaten Soroako, Sulawesi Selatan dengan nilai investasi 580 juta dollar AS dan PT Aneka Tambang Tbk di Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggata dengan nilai investasi 297,7 juta dollar AS.
Sementara itu, pengolahan tembaga dilakukan oleh PT Smelting di Kabupaten Gresik, Jawa Timur dengan nilai investasi 852,6 juta dollar AS dan PT Indonesia Chemical Akumina di Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat dengan nilai investasi 352,2 juta dollar AS.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.