Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wanita Cantik Ini Kembangkan Bisnis Hijab Lewat Komunitas

Kompas.com - 29/07/2014, 11:00 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis

MAGELANG, KOMPAS.com - Bisnis hijab (jilbab) memang tengah pada titik puncak saat ini. Hal ini seiring dengan banyaknya perempuan muslim yang mengerti tentang ketentuan menutup aurat. Apalagi, di bulan Ramadhan, bisnis ini menjadi bisnis yang paling banyak menuai keuntungan.

Demikian halnya dirasakan Yulia Puji Lestari yang benar-benar merasakan berkahnya Ramadhan. Bisnis hijab yang digeluti wanita cantik ini sejak dua tahun lalu, kini terus berkembang dan maju.

Warga Japunan, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang, ini mengaku bisnis hijabnya berawal dari kecintaannya mengenakan hijab dalam kesehariannya. Hal itulah yang kemudian mengantarkannya pada dunia bisnis yang menghasilkan pendapatan tambahan.

“Semula karena memang suka memakai hijab, kemudian kepikiran untuk berbisnis. Sayang kan kalau cuma menjadi konsumen dan pemakai saja, tapi tidak bisa menjalani usaha juga. Karena itu, saya ingin sekaligus berkiprah di bisnisnya,” ujar Yulia akhir pekan lalu.

Menurut Yulia, agar bisnisnya tetap bertahan, dia selalu mengikuti tren fashion hijab yang tengah banyak digandrungi muslimat. Sebut saja, hijab syar’i dan hijab modern dengan berbagai varian di dalamnya. Dua model hijab itu sekarang jadi style sendiri bagi para wanita baik untuk aktivitas sehari-hari maupun saat bekerja.

“Hijab syar’i tampil lebih sederhana dan elegan, sedangkan hijab modern lebih banyak variasinya. Keduanya sedang tren dan makin banyak wanita muda memakainya," kata ibu dari Safeea Al Khansa itu.

Meski melakoni dua peran, sebagai ibu rumah tangga sekaligus bisnis, pilihannya itu tetap mendapat dukungan suami, Ferdian Bagus Prasetya. Termasuk dari teman-temannya yang juga suka dan cinta dengan hijab. Bahkan, ia pun memiliki komunitas yang semuanya perempuan berhijab dengan segudang aktivitas positif.

"Melalui komunitas itulah bisnis saya dapat berkembang. Selain juga sebagai ajang silaturahmi serta motivasi bagi teman-teman untuk berhijab,” tutur wanita kelahiran Magelang, 3 Juli 1991, itu.

Selama bulan Ramadhan 1435 Hijriah ini, Yulia yang juga berbisnis busana ini mengaku  mendapat berkah yang melimpah. Sebab, permintaan hampir selalu datang setiap hari. Bahkan, sampai belasan potong hijab laku terjual setiap hari. Harga yang dipatok pun beragam, yang termurah seharga Rp 35.000 per potong.

"Saya promo lewat BBM dan media sosial lainnya, karena ternyata efektif, efisien, dan lebih mengena konsumen," kata dia.

Demi memenuhi permintaan pelanggan, Yulia pun memperbanyak stok hijab yang dijualnya dengan mengambil dari penyalur di Jakarta. Sejauh ini, Yulia memang masih menjadi reseller dan belum memiliki karyawan. Dia merasa metode yang dijalankannya ini lebih fleksibel dilakukan bersamaan dengan tugasnya sebagai ibu rumah tangga. "Mudah-mudahan ke depan bisa produksi sendiri," kata dia.

“Ya alhamdulillah berkah bulan puasa dan rezeki untuk anak. Harapannya terus meningkat, sehingga makin banyak wanita menggunakan hijab seperti yang diperintahkan Allah SWT bahwa perempuan diperintah agar menutup auratnya,” ujar dia lagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com