Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kuartal II-2014, Ekonomi RI Diprediksi Tumbuh 5,25 Persen

Kompas.com - 05/08/2014, 08:40 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Pertumbuhan ekonomi RI pada kuartal ii-2014 diperkirakan naik tipis dibanding kuartal pertama, di level 5,25 persen. Pada kuatal i-2014 lalu, ekonomi RI tumbuh 5,21 persen.

"Kami proyeksikan pertumbuhan ekonomi sepanjang April-Juni ini sekitar 5,25 persen," kata Kepala Ekonom PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI), Ryan Kiryanto, dihubungi, Senin malam (4/8/2014).

Menurutnya, pertumbuhan ekonomi RI melambat, disebabkan realisasi belanja pemerintah yang kurang optimal. "Belanja pemerintah masih saja memble, padahal ada pemilu lho. Jadi, bukan karena soal pemangkasan anggaran saja," imbuhnya.

Masalahnya, Ryan menengarai, adanya pemilu di sisi lain membuat realisasi belanja pemerintah terhamat persoalan wewenang pencairan anggaran Kementerian/Lembaga. Kampanye, sebutnya, membuat keputusan pencairan anggaran terhambat.

"Karena sebagian menteri mengambil cuti kampanye, sehingga anggaran tidak cair, sebab pejabat di bawahnya mungkin takut bermasalah kalau berani mencairkan. Kuasa pemegang anggaran kan menteri, bukan Dirjen atau pejabat eselon satu lainnya," ucapnya.

Meski demikian, konsumsi rumah tangga tetap menjadi penyelamat pertumbuhan ekonomi. "Untungnya konsumsi rumah tangga masih oke, serta investasi langsung tetap masih terjaga," ujarnya.

Sebelumnya, Bank Indonesia dan pemerintah memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal ii-2014, di rentang 5,2 - 5,3 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Laba RMKE Cetak Laba Bersih Rp 302,8 Miliar pada 2023

Laba RMKE Cetak Laba Bersih Rp 302,8 Miliar pada 2023

Whats New
Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com