Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendag: Harga Cabai Bisa Seperti "Jet Coaster"

Kompas.com - 07/08/2014, 20:06 WIB
Yoga Sukmana

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengatakan, harga cabai saat ini memang masih dalam harga rendah. Namun, jika stok semakin melimpah, maka petani biasanya tidak menanam cabai dan harga cabai bisa naik lagi seperti jet coaster.

“Dari pengalaman-pengalaman yang lalu itu, ketika stok melimpah harga turun kemudian setelah itu biasanya orang tidak mau tanam tiga bulan lagi harga cabai naik lagi, kayak jet coaster lagi, saya minta tolong sama beliau (Menteri Pertanian) biar bagaimanapun hortikultura itu mesti dibantu terutama untuk cabai dan bawang merah. Kemudian memang ada harga yang turun sekarang ada yang naik tapi kita mau jaga stabilitas itu,” ujar Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi, Kamis (7/8/2014).

Oleh karena itu, untuk menjaga stabilitas harga, Lutfi mengaku akan segera bertemu dengan Menteri Pertanian guna membicarakan masalah tersebut. Dia pun meminta Mentan agar trus membantu menyediakan stok bibit untuk cabai sehingga saat petani ingin melakukan penanaman maka mampu ditopang oleh bibit yang ada.

“Saya sudah bilang bahwa saya mau tunggu sampai habis lebaran kan baru masuk hari Senin, saya baru mau ketemu mentan rencananya besok pagi, untuk melihat dan menjaga stabilitas harga-harga bahan,” katanya.

Sebelumnya, Menteri Pertanian (Mentan) Suswono mengungkapkan banyak petani yang merana lantaran harga cabai yang terlampau murah. Akan tetapi, ketika dijual kepada konsumen, harga menjadi sangat mahal. Menurut dia, dengan kondisi seperti ini, pihak yang menikmati untung justru adalah pedagang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com