Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tunggu Pengumuman Cadangan Devisa, IHSG Diprediksi Bergerak Variatif

Kompas.com - 08/08/2014, 08:24 WIB
Robertus Benny Dwi Koestanto

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan diproyeksikan kembali ke fase konsolidatifnya. Akhir pekan ini, Jumat (8/8/2014), indeks diproyeksikan bergerak variatif dengan kesempatan menguat didorong sejumlah saham yang sudah mengalami jenuh beli.

Pasar saham AS mengalami koreksi seiring respons keras Rusia atas sanksi-sanksi negara barat. Koreksi dialami indeks Dow Jones Industrial Average sebesar 0,46 persen dan indeks S&P500 sebesar 0,56 persen.

Dari pasar Asia, pergerakan pasar saham dipengaruhi oleh kekhawatiran perlambatan pertumbuhan ekonomi dunia, seiring meningkatnya ketegangan antara negara barat dan Rusia. Koreksi pasar saham Asia ditunjukkan oleh indeks Nikkei 225 sebesar 1,26 persen dan indeks KOSPI Composite di Korea Selatan 0,38 persen.

Sementara harga kontrak berjangka (futures) komoditas bergerak variatif. Dari dalam negeri, cadangan devisa Juli 2014 diprediksi mencapai 109 miliar-110 miliar dollar AS. Secara umum, prediksi itu setara dengan 6,3 bulan dari pembayaran impor dan pelunasan utang luar negeri pemerintah.

Bank Indonesia (BI) sendiri akan mengumumkan realisasi devisa pekan ini. Jika realisasi devisa tersebut sejalan dengan ekspektasi, implikasinya diprediksi akan positif bagi pasar.

Di sisi lain, Analis Teknikal Mandiri Sekuritas mengatakan jika indeks harga saham gabungan (IHSG) diperdagangkan di atas EMA 200 hari. Jangka pendek indeks membentuk flag pattern. Indeks masih dalam fase konsolidasi dan bergerak mixed pada perdagangan kemarin.

Hari ini, indeks masih akan bergerak variatif menguat coba menguji resistance terdekat di level 5.075. Indeks bergerak di kisaran support 5.050 dan resistance 5.075. Saham yang direkomendasikan adalah MAIN, BBRI, LPKR, ADRO dan BBNI.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Laba Bank Tumbuh Terbatas, Pengamat: Pengaruh Kondisi Ekonomi Secara Umum

Laba Bank Tumbuh Terbatas, Pengamat: Pengaruh Kondisi Ekonomi Secara Umum

Whats New
Jumlah Kunjungan Warga RI ke Singapura Meningkat Gara-gara Konser Taylor Swift

Jumlah Kunjungan Warga RI ke Singapura Meningkat Gara-gara Konser Taylor Swift

Whats New
Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Earn Smart
KJRI Cape Town Gelar 'Business Matching' Pengusaha RI dan Afrika Selatan

KJRI Cape Town Gelar "Business Matching" Pengusaha RI dan Afrika Selatan

Whats New
Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Whats New
Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Whats New
Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Whats New
Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Whats New
Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

BrandzView
Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Whats New
Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Whats New
Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com