Indeks Dow Jones Industrial Average melompat 185,66 poin (1,13 persen) menjadi ditutup pada 16.553,93.
Indeks berbasis luas S&P 500 naik 22,02 poin (1,15 persen) menjadi 1.931,59, serta indeks komposit teknologi Nasdaq melesat 35,93 poin (0,83 persen) ke posisi 4.370,90.
"Hari ini bangkit. Itu hanya karena oversold dalam jangka pendek. Itu membuat banyak yang merasakan itu akan bangkit kembali," kata Tom Cahill, ahli strategi portofolio di Ventura Wealth Management.
Sejumlah jet tempur Amerika Serikat dikabarkan telah menyerang persenjataan artileri milik Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Demikian ungkap juru bicara Pentagon, Jumat (8/8/2014). Sejauh ini, belum diperoleh rincian soal serangan udara AS terhadap target-target milik ISIS yang kini menguasai wilayah yang cukup luas di Irak utara.
"Pasar ini terus mengabaikan kekhawatiran dan negatif," kata Michale James, direktur pelaksana perdagangan saham di Wedbush Securities.
Anggota Dow, McDonald, naik 0,3 persen meski penjualan globalnya pada Juli turun 2,5 persen dengan penjualan di Asia tenggelam 7,3 persen, menyusul sebuah laporan bahwa pihaknya menggunakan daging yang tidak aman di Tiongkok.
Amazon naik 1,7 persen karena sekelompok lebih dari 900 penulis meminta pengecer daring (online) itu mengakhiri perselisihannya dengan penerbit Hachette atas penentuan harga buku.
Tekmira Pharmaceuticals melonjak 45,1 persen lebih tinggi setelah pejabat AS memperlonggar pembatasan penggunaan obat percobaannya untuk mengobati virus Ebola.Gap melonjak 5,9 persen karena penjualannya pada Juli naik 2,0 persen. Pengecer ini memproyeksikan laba kuartal kedua 73-74 sen per saham, jauh di atas 66 persen yang diperkirakan para analis.
Pengembang permainan sosial, Zynga, turun 1,4 persen setelah melaporkan kerugian kuartal kedua 62,5 juta dollar AS, dibandingkan dengan kerugian sebesar 15,8 juta dollar AS pada tahun lalu.
Namun, untuk sepekan ini, saham-saham AS telah lebih rendah, seiring dengan memburuknya ketegangan atas Ukraina dan peningkatan tajam dalam kekerasan di Irak yang mendorong serangan udara pertama AS sejak 2011.