Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

HPP Gula Naik, Ini Komentar Dirut RNI

Kompas.com - 11/08/2014, 09:08 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) (Persero), Ismed Hasan Putro, menilai, keluarnya Peraturan Menteri Perdagangan No 45/M-DAG/PER/8/2014 terkait Peningkatan HPP gula dari Rp 8.250 menjadi Rp 8.500 per kilogram akan membantu petani tebu dan pabrik gula.

"Persoalannya, bagaimana komitmen Mendag M. Lutfi terkait peningkatan harga itu bisa terimplementasi secara efektif," ungkap Ismed dalam pesan pendek kepada Kompas.com, Senin (11/8/2014).

Menurut Ismed, ada satu persoalan yang akan menjadi penghambat terkait efektivitas Permendag No 45/M-DAG/PER/8/2014, yaitu serbuan gula rafinasi impor yang menguasai perdagangan gula nasional dari Aceh sampai Papua.

"Namun, upaya Mendag M. Lutfi untuk meningkatkan pendapatan petani tebu, patut di apresiasi," imbuh Ismed.

Peraturan  ini, sebut Ismed, akan membangun harapan positif dan semangat petani tebu untuk kembali dalam menanam tebu musim giling 2014-2015. Bagi industri gula nasional, ini akan menjadi daya yang memberi harapan adanya kemungkinan harga akan menuju ekuilibrium baru yang rasional untuk petani, produsen dan konsumen gula tebu.

Oleh karena itu, lanjut Ismed, konsistensi antara regulasi yang disampaikan Mendag M. Lufti dengan praktek di lapangannya, diharapkan benar-benar beriringan dan faktual dapat dirasakan. Hal tersebut adalah yang ditunggu banyak pihak berkepentingan.

"Apalagi saat ini musim giling tebu tengah berjalan sampai akhir November 2014. Sekali lagi, harapannya agar kebijakan yang diambil Mendag M. Lutfi bisa dilaksanakan secara konsisten," kata Ismed.

"Konsistensi dalam penerapan regulasi terkait peningkatan HPP dari Rp 8.250 menjadi Rp 8.500 per kilogram akan menjadi amunisi optimisme dalam mewujudkan Indonesia yang berdaulat pangan, khususnya gula," ucap Ismed.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com