Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelintasan KA Tak Sebidang akan Banyak Dibangun di Jawa Tengah

Kompas.com - 11/08/2014, 17:01 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Beroperasinya double track kereta api di lintasan utara Pulau Jawa menyisakan masalah, yakni semakin seringnya palang pintu kereta ditutup di lintasan sebidang, sehingga menyebabkan kemacetan bagi pengguna jalan umum.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Chairul Tanjung mengatakan, pelintasan sebidang yang padat akan menjadi prioritas untuk dibanding perlintasan tak sebidang. “Perlintasan sebidang di Jawa Tengah akan mendapatkan prioritas,”kata dia usai rapat evaluasi mudik Lebaran 2014, di kantornya, Jakarta, Senin (11/8/2014).

Wakil Menteri Perhubungan, Bambang Susantono, ditemui dalam kesempatan sama menuturkan, Kementerian Pekerjaan Umum dan pihaknya diminta untuk segera mengidentifikasi pelintasan sebidang yang sibuk.

Di sisi lain, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah juga akan mengidentifikasi perlintasan yang melewati jalan-jalan provinsi dan jalan-jalan kabupaten. Perlintasan di jalan-jalan ini akan dikerjakan oleh Dinas Pekerjaan Umum Provinsi. Bambang mengatakan, sebenarnya tidak hanya Jawa Tengah saja yang memiliki Lintasan Harian Rata-rata (LHR) tinggi.

“Jatim juga. Tadi kami fokus Jateng, bukan berarti Jatim tidak ditangani,” tegas Bambang.

Sementara itu, mengenai opsi bentuk perlintasan tak sebidang bisa berupa fly over (FO), underpass (UP), maupun jalan KA layang (elevated). “Tergantung situasi kondisi geografisnya dong. Kan itu trafic yang mau dilayani memungkinkan tidak dia naik atau turun, muka air tanah bagaimana, itu kan perlu dilihat semua,” jawab Bambang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Isi Saldo GoPay lewat Aplikasi DANA

Cara Isi Saldo GoPay lewat Aplikasi DANA

Spend Smart
Cara Cek Nomor Rekening BSI dengan Mudah

Cara Cek Nomor Rekening BSI dengan Mudah

Spend Smart
Harga Paket Vision+ dan Cara Berlangganan

Harga Paket Vision+ dan Cara Berlangganan

Spend Smart
Dorong Investasi di Industri Antara, Kemenperin: Kami Persiapankan 'Tax Holiday'

Dorong Investasi di Industri Antara, Kemenperin: Kami Persiapankan "Tax Holiday"

Whats New
Astra Life Catat Premi Bruto Rp 6,1 Triliun Sepanjang 2023

Astra Life Catat Premi Bruto Rp 6,1 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
Rugi Bersih GOTO Susut 78 Persen, Jadi Rp 862 Miliar pada Kuartal I-2024

Rugi Bersih GOTO Susut 78 Persen, Jadi Rp 862 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

Whats New
Menteri Trenggono Minta Reklamasi PIK Pakai Sedimentasi Laut

Menteri Trenggono Minta Reklamasi PIK Pakai Sedimentasi Laut

Whats New
Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

Spend Smart
Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Mesin Baru

Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Mesin Baru

Whats New
Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Whats New
Perluasan Sektor Kredit, 'Jamu Manis' Terbaru dari BI untuk Perbankan

Perluasan Sektor Kredit, "Jamu Manis" Terbaru dari BI untuk Perbankan

Whats New
Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Whats New
Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Whats New
Soal Boks Mainan Megatron 'Influencer' Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

Soal Boks Mainan Megatron "Influencer" Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com