Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menkeu: Kebijakan Subsidi BBM Diserahkan ke Pemerintah Baru

Kompas.com - 12/08/2014, 14:25 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan (Menkeu) M Chatib Basri mengatakan, kebijakan mengenai subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) tidak akan tertuang di dalam RAPBN 2015. Pada dasarnya, kata dia, RAPBN 2015 hanya berisi kerangka dasar.

"RAPBN ini adalah baseline, tapi sepenuhnya akan diberikan ruang pada pemerintahan baru untuk melakukan kebijakan, jadi tidak akan tercermin di dalam RAPBN 2015, termasuk kebijakan subsidi BBM," kata Chatib seusai pelantikan pejabat eselon II di lingkungan Kementerian Keuangan, Selasa (12/8/2014).

Lebih lanjut, Chatib mengungkapkan, di dalam RAPBN 2015 hanya tertuang kerangka dasar yang terkait operasional, seperti misalnya gaji, operasional kantor, dan kegiatan yang sifatnya rutin harus dilakukan pemerintah. Adapun terkait kebijakan mengenai subsidi BBM, akan disediakan ruang gerak bagi pemeringah baru.

"Pembayaran bunga utang, subsidi BBM itu saja tentunya saya berharap tapi kalau pemerintah baru masuk setelah 20 Oktober tentunya itu akan ada ruang yg sangat luas sekali untuk pemerintah baru lakukan penyesuaian dalam APBN-nya. Kalau untuk persiapannya bisa dilakukan," jelas Chatib.

Meskipun demikian, Chatib mengungkapkan pagu subsidi BBM tidak akan melebihi pagu yang ditetapkan. "Pagunya tetap 48 juta kiloliter. Nilainya nanti saya cek," kata dia.

RAPBN 2015 yang dibuat oleh pemerintahan lama, ujar Chatib, hanya merupakan garis-garis besar. Sebab, pemerintahan inkumben tidak etis untuk membuat kebijakan, termasuk kebijakan mengenai subsidi BBM.

"(BBM) nanti biar pemerintahan baru. APBN 2015 hanya baseline yang dibuat pemerintahan lama, tapi untuk dilakukan oleh pemerintahan baru tentunya pemerintahan lama tidak etis membuat kebijakan. Kan kita belum tahu pemerintahan baru mau melakukan kebijakan apa," ujar Chatib.

baca juga: Harga BBM di Indonesia Tidak Murah..!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Resmikan The Gade Tower, Wamen BUMN: Jadi Simbol Modernisasi Pegadaian

Resmikan The Gade Tower, Wamen BUMN: Jadi Simbol Modernisasi Pegadaian

Whats New
Kemenperin Kasih Bocoran soal Aturan Impor Ban

Kemenperin Kasih Bocoran soal Aturan Impor Ban

Whats New
Pengusaha Ritel: Pembatasan Pembelian Gula Bukan karena Stok Kosong

Pengusaha Ritel: Pembatasan Pembelian Gula Bukan karena Stok Kosong

Whats New
Luhut Minta Penyelesaian Lahan di IKN Tak Rugikan Masyarakat

Luhut Minta Penyelesaian Lahan di IKN Tak Rugikan Masyarakat

Whats New
Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Whats New
Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Whats New
Wamendes PDTT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Wamendes PDTT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Whats New
IDSurvey Tunjuk Suko Basuki sebagai Komisaris Independen

IDSurvey Tunjuk Suko Basuki sebagai Komisaris Independen

Whats New
Tingginya Inflasi Medis Tidak Hanya Terjadi di Indonesia

Tingginya Inflasi Medis Tidak Hanya Terjadi di Indonesia

Whats New
Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Whats New
Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Whats New
Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Rilis
Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Whats New
Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Whats New
IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com