Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Target Pajak 2015 Lebih Tinggi, Fasilitas bagi Investor Perlu Ditambah

Kompas.com - 18/08/2014, 08:06 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
– Menteri Perindustrian MS Hidayat mengatakan, tingginya target penerimaan pajak dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2015 harus dibarengi oleh upaya untuk mendapatkan pajak menjadi lebih besar, seperti insentif bagi investor.

“Jadi, harus memburu pajak lebih banyak,” kata Hidayat kepada wartawan di Gedung Parlemen, Jakarta, akhir pekan lalu. Penetapan rasio pajak yang lebih tinggi ini, sambung Hidayat, membawa konsekuensi. Pemerintah, sebut dia, harus dapat merangsang produktivitas industri dalam negeri. Dengan produktivitas yang tinggi, Hidayat yakin pajak yang digali pun bisa semakin besar.

“Saya ingin mengingatkan memburu pajak lebih besar, Anda harus memberi fasilitas kepada investasi perdagangan agar lebih produktif,” ujar politisi Partai Golkar itu.

Hidayat menambahkan, adapun yang paling dibutuhkan oleh investor saat ini adalah fasilitas kemudahan seperti tax holiday serta tax allowance. Ada lima sektor industri yang diprioritaskan mendapat fasilitas kemudahan tax holiday. Namun Hidayat tidak merinci kelima sektor industri tersebut.

Yang jelas, tax holiday bisa diberikan pada investasi di sektor strategis, ataupun investasi yang masuk di area minim infrastruktur. Pemerintah merangsang investasi masuk di area minim infrastruktur agar investor bisa membuat pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru. Oleh karena itu, pemerintah berkewajiban memberikan kemudahan.

Pendapatan perpajakan pada tahun depan dipatok sebesar Rp 1.370,8 triliun. Jumlah itu naik 10 persen dari target APBNP tahun ini yang sebesar Rp 1.246,1 triliun. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan, dengan target penerimaan perpajakan sebesar itu, rasio penerimaan perpajakan terhadap PDB (tax ratio) menjadi 12,32 persen.

“Sedangkan tax ratio dalam arti luas, dengan mempertimbangkan pajak daerah dan penerimaan sumber daya alam, mencapai 15,62 persen,” kata Presiden, Jumat. (baca: Penerimaan Pajak 2015 Dipatok Rp 1.370,8 Triliun)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

GOTO Catat Rugi Bersih Rp 862 Miliar pada Kuartal I-2024, Susut 78 Persen

GOTO Catat Rugi Bersih Rp 862 Miliar pada Kuartal I-2024, Susut 78 Persen

Whats New
Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

Whats New
Menteri Trenggono Minta Reklamasi PIK Pakai Sedimentasi Laut

Menteri Trenggono Minta Reklamasi PIK Pakai Sedimentasi Laut

Whats New
Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

Spend Smart
Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Mesin Baru

Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Mesin Baru

Whats New
Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Whats New
Perluasan Sektor Kredit, 'Jamu Manis' Terbaru dari BI untuk Perbankan

Perluasan Sektor Kredit, "Jamu Manis" Terbaru dari BI untuk Perbankan

Whats New
Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Whats New
Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Whats New
Soal Boks Mainan Megatron 'Influencer' Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

Soal Boks Mainan Megatron "Influencer" Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

Whats New
Kredit Bank Jatim Naik 18,7 Persen Sepanjang Kuartal I-2024

Kredit Bank Jatim Naik 18,7 Persen Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Menteri Trenggono Akui Sulit Cegah Penyelundupan Benih Lobster

Menteri Trenggono Akui Sulit Cegah Penyelundupan Benih Lobster

Whats New
Ormas Bakal Bisa Kelola Izin Tambang, Ini Alasan Bahlil

Ormas Bakal Bisa Kelola Izin Tambang, Ini Alasan Bahlil

Whats New
TRIS Bakal Bagikan Dividen Final, Simak Besarannya

TRIS Bakal Bagikan Dividen Final, Simak Besarannya

Whats New
Kenaikan BI Rate Tak Beri Dampak Langsung ke Industri Fintech Lending

Kenaikan BI Rate Tak Beri Dampak Langsung ke Industri Fintech Lending

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com