Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

RNI Hentikan Operasional Pabrik Gula Karang Suwung di Cirebon

Kompas.com - 18/08/2014, 10:19 WIB

MADIUN, KOMPAS.com – Pabrik gula Karang Suwung milik PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) akan dihentikan operasionalnya tahun depan dalam rangka efisiensi perusahaan dan kendala pasokan tebu dari petani.

Direktur Utama RNI Ismed Hasa Putro menjelaskan alasan lainnya adalah rendahnya kapasitas produksi pabrik gula tersebut menjadi alasan utama dihentikannya pabrik tersebut. “Saat ini kapasitas pabrik gula Karang Suwung hanya 1.500 ton cane per hari, dan ini kami rasa kurang efisien,” ujarnya kepada Kompas.com, Sabtu malam (16/8/2014).

Dengan dihentikannya pabrik gula tersebut, RNI akan bisa melakukan efisiensi biaya. Sementara untuk tenaga kerja akan dialokasikan ke pabrik lainnya. “Karyawan akan dipindahkan ke pabrik lain milik kami, termasuk juga ke perkebunan,” lanjut Ismed.

Saat ini, rata-rata kapasitas produksi di berbagai pabrik gula milik RNI mencapai kisaran 6.000 ton cane per hari. Kapasitas produksi sebesar itu dinilai mampu menutup biaya operasional pabrik.

Penghentian pabrik adalah salah satu yang dilakukan oleh RNI guna menggenjot efisiensi perusahaan. Langkah lainnya adalah dengan mengonsolidasikan manajemen dua anak usaha yang membawahi pabrik gula, yaitu PT Rajawali I dan PT Rajawali II.

Sementara itu terkait dengan rendahnya pasokan tebu dari petani, RNI menuding pemerintah telah mengambil kebijakan yang salah. Hal ini karena kebijakan membuka keran impor gula rafinasi menyebabkan petani malas menanam tebu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

AdaKami Buka Kemungkinan Kerja Sama dengan Perbankan jadi 'Lender Institusional'

AdaKami Buka Kemungkinan Kerja Sama dengan Perbankan jadi "Lender Institusional"

Whats New
Investasi Apple di Indonesia Capai Rp 1,6 Triliun, Bahlil: Belum Ada Komunikasi ke Kami

Investasi Apple di Indonesia Capai Rp 1,6 Triliun, Bahlil: Belum Ada Komunikasi ke Kami

Whats New
Cara Isi Saldo GoPay lewat Aplikasi DANA

Cara Isi Saldo GoPay lewat Aplikasi DANA

Spend Smart
Cara Cek Nomor Rekening BSI dengan Mudah

Cara Cek Nomor Rekening BSI dengan Mudah

Spend Smart
Harga Paket Vision+ dan Cara Berlangganan

Harga Paket Vision+ dan Cara Berlangganan

Spend Smart
Dorong Investasi di Industri Antara, Kemenperin: Kami Persiapankan 'Tax Holiday'

Dorong Investasi di Industri Antara, Kemenperin: Kami Persiapankan "Tax Holiday"

Whats New
Astra Life Catat Premi Bruto Rp 6,1 Triliun Sepanjang 2023

Astra Life Catat Premi Bruto Rp 6,1 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
Rugi Bersih GOTO Susut 78 Persen, Jadi Rp 862 Miliar pada Kuartal I-2024

Rugi Bersih GOTO Susut 78 Persen, Jadi Rp 862 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

Whats New
Menteri Trenggono Minta Reklamasi PIK Pakai Sedimentasi Laut

Menteri Trenggono Minta Reklamasi PIK Pakai Sedimentasi Laut

Whats New
Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

Spend Smart
Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Mesin Baru

Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Mesin Baru

Whats New
Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Whats New
Perluasan Sektor Kredit, 'Jamu Manis' Terbaru dari BI untuk Perbankan

Perluasan Sektor Kredit, "Jamu Manis" Terbaru dari BI untuk Perbankan

Whats New
Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com