Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Roni, Raup Jutaan Rupiah dari Potongan Bambu

Kompas.com - 19/08/2014, 08:00 WIB
Kontributor Kediri, M Agus Fauzul Hakim

Penulis


KOMPAS.com - Inspirasi dalam berkarya dapat datang dari mana saja dan sering dalam kondisi yang tidak terduga. Seperti yang dialami Roni Dwi Wijayanto, perajin lampu hias berbahan bambu ini.

Warga Desa Pehkulon, Kecamatan Papar, Kabupaten Kediri ini memulai usahanya itu sejak dua tahun silam. Sebuah usaha yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya.

Suami dari wanita bernama Sunarti ini, menuturkan, ide membuat kerajinan bambu itu datang begitu saja saat dia sedang makan di dapur rumah sederhananya di kampung. Saat makan itu ia sembari menunggui nyala api tungku berbahan bakar aneka kayu yang tidak terpakai.

Suatu kali dia memegang potongan bambu untuk dimasukkan tungku. Dia gelisah. Merasa sayang dengan potongan bambu yang akan menjadi abu itu. Dia kemudian berpikir bagaimana memanfaatkan potongan-potongan bambu yang melimpah itu.

"Akhirnya saya mencoba membuat lampu hias," kata Roni, Senin (18/8/2014).

Hasil karyanya itu mendapat perhatian dari lingkungan sekitarnya dan banyak yang memesannya. Dia kemudian membuat lampu hias itu secara massal.

Seiring berjalannya waktu, dia mengembangkan usahanya dengan menambah ragam bentuk dan model. Hasil kerajinannya menjadi cukup populer seiring dengan kerap mengikuti pameran UKM.

"Salah satu pemasarannya ya lewat pameran-pameran," imbuh pria lulusan STM ini.

Hasil kerajinan tangan itu ia lego ke pasaran antara Rp 25.000 hingga Rp 250.000. Saat ini sudah ada 10 macam model lampu hias duduk maupun lampu hias tempel.

"Sebulan, setidaknya saya mengumpulkan uang Rp 5 juta dari usaha ini," imbuh ayah Mita (5) dan Afika (2) ini.

Berkat kerajinan tangannya itu, dia kini dapat mencukupi kebutuhan rumah tangganya. Sebelumnya dia mengaku tidak mempunyai pekerjaan tetap. Kuli angkut pasir pun pernah dia lakukan.

Saat ini mimpi besarnya adalah mengembangkan usahanya semakin besar. Selain bahan bambu yang cukup banyak, jumlah tenaga kerja di desanya juga melimpah. "Saya berharap nantinya bisa ekspor kerajinan dari bambu ini," ujarnya.

Selain berkutat pada lampu hias, dia juga tengah melebarkan usahanya di bidang pembuatan bangunan kafe maupun rumah makan. Dia tetap berkutat pada bahan bambu untuk bangunan-bangunan itu. Selain itu juga ada kursi bambu.
 
"Sedangkan kendala saat ini adalah terbatasnya peralatan," pungkasnya.
baca juga: Berkat Resep Ibu, Liche Sukses Raup Miliaran Rupiah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com