"Bu Karen saat ini masih berada di Vietnam, dan akan kembali pada Kamis. Hari ini akan keluar rilis resmi dari Bu Karen. Dan Jumat, media sudah bisa bicara langsung dengan Bu Karen dan menanyakan sendiri," kata pria yang akrab disapa CT itu kepasa wartawan, di kantor Kemenko bidang Perekonomian, Jakarta, Rabu (20/8/2014).
Sebelumnya, keputusan Karen mundur dari bos BUMN migas itu cukup mengejutkan publik. Sehingga menimbulkan berbagai komentar, antara lain keputusan Karen dilatarbelakangi tekanan politik dari pemerintah. Ada juga yang menyebutkan pengunduran diri Karen disebabkan polemik kenaikan harga Elpiji nonsubsidi 12 kilogram.
Chairul menegaskan, mantan Direktur Hulu Pertamina itu telah berkali-kali mengajukan pengunduran diri dengan alasan pribadi.
"Jadi bukan mundur karena alasan politis atau mendapat tekanan. Saya sebagai Menko tahu persis tidak ada tekanan apapun terkait Pertamina, apalagi yang berbau politik atau kebijakan ekonomi," imbuh Chairul.
Dia juga bilang, keputusan Karen mundur bukan karena polemik Elpiji 12 Kg. Pemerintah sedianya telah menyetujui kenaikan Elpiji 12 Kg. Persetujuan pemerintah telah pula dikabarkan pada Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) serta pihak Pertamina.
"Masalah ini pun secara prinsip sudah disetujui. Sehingga tidak menimbulkan polemik," tukas Chairul.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.