“Iya. Itu akan lebih enak dan betul-betul ruang geraknya sangat banyak. Tapi kalau diambilkan pemerintahan sekarang, itu malah kasihan. Pemerintah baru tidak ada space untuk melakukan penyesuaian,” kata dia ditemui usai rapat paripurna di gedung parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (21/8/2014).
Lebih lanjut dia menjelaskan, pemerintahan baru bisa melakukan penyesuaian kembali APBN 2015, untuk menjalankan visi program pemerintahannya. Menurut Askolani, upaya melonggarkan ruang fiskal APBN 2015 sangat beragam, utamanya melalui penghematan subsidi energi.
Sebagaimana diketahui, subsidi energi dalam RAPBN 2015 dipatok Rp 363,5 triliun, dari total subsidi sebesar Rp 433,5 triliun pada 2015, di mana sebagian besar untuk bahan bakar minyak (BBM).
Di sisi lain, Askolani tidak menjawab pasti apakah pemerintah Susilo Bambang Yudhoyono bisa turut melonggarkan ruang fiskal 2015, dengan menaikkan sebagian harga BBM bersubsidi. “Belum tahu. Itu tergantung diskusi Presiden sekarang dengan calon Presiden baru. Semua tidak ada yang enggak mungkin, (tapi) semua tergantung konstelasi politiknya,” tukas Askolani.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.