"Semua dalam tahap kalkulasi. Tapi yang jelas memang ruang fiskal yang ada tak memungkinkan kita membangun secara cepat," kata Jokowi di Jakarta, Minggu (24/8/2014).
Namun, saat ditanya apakah pengurangan subsidi itu artinya menaikkan harga BBM, Jokowi tak menjawab secara tegas. Ia hanya mengatakan, ingin mengalihkan subsidi BBM tersebut ke hal yang lebih positif seperti membantu meningkatkan kesejahteraan petani dan nelayan.
"Mengalihkan subsidi BBM ke usaha-usaha produktif, pada sektor produktif," katanya.
Sebelumnya diberitakan, Anggota DPR RI Komisi XI dari fraksi PDI Perjuangan, Dolfie OFP mengatakan, pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono tidak menyisakan ruang fiskal yang cukup bagi pemerintahan baru untuk bergerak menjalankan program-programnya. Ruang fiskal RAPBN 2015 hanya Rp 20 triliun. (baca: Ruang Fiskal Pemerintah Baru Hanya Rp 20 Triliun)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.