Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gudang Belum Buka, Petani Timbun Tembakau

Kompas.com - 25/08/2014, 20:23 WIB
Kontributor Jember, Ahmad Winarno

Penulis


JEMBER, KOMPAS.com - Petani di Kabupaten Jember, Jawa Timur, terpaksa menimbun tembakau kering yang siap dijual. Sebab, sampai hari ini belum ada kepastian kapan pemilik gudang akan mulai melakukan pembelian.

“Ya itu, sampai sekarang belum ada kepastian kapan gudang ini buka. Kami simpan dulu di rumah, sambil menunggu gudang buka dan membeli tembakau kami,” keluh H. Subari, Petani asal Desa Ledokombo, Kecamatan Ledokombo, akhir pekan lalu.

Padahal, lanjut dia, petani membutuhkan dana cepat untuk digunakan biaya produksi panen selanjutnya. “Mau bagaimana lagi, modalnya sekarang jadi tambah. Sebab biasanya, dari hasil penjualan daun tembakau di bagian bawah kami putar lagi untuk biaya perawatan dan panen selanjutnya. Kalau seperti ini, kami harus mengeluarkan modal lagi,” cetusnya.

Petani lainnya, Ashari, mengeluhkan kelangkaan pupuk yang dialami petani. “Kondisi ini cukup memberatkan. Saya juga heran, kok sekarang mau beli pupuk sangat sulit, di mana-mana tidak ada semuanya kosong. Akhirnya biaya produksi yang kami keluarkan membengkak. Biasanya satu hektar lahan menghabiskan dana hingga Rp 7 juta, sekarang jadi Rp 11 juta,” ungkap dia.

Dia berharap, saat gudang mulai membuka pembelian, harga tembakau membaik. “Kami berharap demikian, sebab kami sudah banyak keluar modal. Paling tidak harganya bisa sampai Rp 4 juta per kwintalnya,” harapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com