"Sebenarnya 119 bank yang ada di Indonesia itu cukup. Tapi jangan hanya di Pulau Jawa. Sebaran bank mayoritas di Jawa. Disebar dong harusnya," kata Gatot dalam diskusi "Konsolidasi Perbankan Menghadapi MEA 2020," Selasa (26/8/2014).
Gatot menjelaskan, sebanyak 52 persen cabang bank berlokasi di Jawa. Hanya bank-bank milik pemerintah yang masuk ke daerah-daerah di luar Jawa, apalagi daerah pelosok. Kalaupun ada bank swasta, ia menyebut hanya beberapa bank saja yang menjangkau kawasan tersebut.
"Saya kasih contoh BNI. Kami punya cabang di Tahuna, itu Manado ke atas lagi. Kami bahkan punya ATM di sana. Itu rata-rata di sana kuburan ada di pekarangan rumah," ujar Gatot.
Adapun Bank Pembangunan Daerah (BPD), menurut Gatot, terkadang memiliki dana yang besar, namun memiliki infrastruktur yang kurang memadai. "BPD kadang banyak uang tapi expertise tidak ada. Larinya ke konsumer, PNS, pensiunan," jelas dia.
Terkait Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) untuk sektor perbankan yang akan dimulai pada tahun 2020 mendatang, Gatot menyatakan perbankan Indonesia tidak perlu takut bersaing dengan perbankan asing yang akan masuk ke Tanah Air. Sebab, secara kemampuan, perbankan Indonesia telah mampu bersaing.
"Ini sekaligus kalau boleh saran untuk Otoritas Jasa Keuangan (OJK). OJK kasih saja lisensi (izin) ke bank asing, tapi buka cabang di luar Jawa. Di Papua, gitu," kata Gatot.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.