Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Distribusi Bank Masih Terpusat di Jawa

Kompas.com - 26/08/2014, 22:14 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama (Dirut) PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) Gatot M Suwondo mengatakan distribusi perbankan di Tanah Air saat ini masih terpusat di Pulau Jawa, sedangkan di kawasan lainnya, masih sedikit bank yang membuka kantor cabang.

"Sebenarnya 119 bank yang ada di Indonesia itu cukup. Tapi jangan hanya di Pulau Jawa. Sebaran bank mayoritas di Jawa. Disebar dong harusnya," kata Gatot dalam diskusi "Konsolidasi Perbankan Menghadapi MEA 2020," Selasa (26/8/2014).

Gatot menjelaskan, sebanyak 52 persen cabang bank berlokasi di Jawa. Hanya bank-bank milik pemerintah yang masuk ke daerah-daerah di luar Jawa, apalagi daerah pelosok. Kalaupun ada bank swasta, ia menyebut hanya beberapa bank saja yang menjangkau kawasan tersebut.

"Saya kasih contoh BNI. Kami punya cabang di Tahuna, itu Manado ke atas lagi. Kami bahkan punya ATM di sana. Itu rata-rata di sana kuburan ada di pekarangan rumah," ujar Gatot.

Adapun Bank Pembangunan Daerah (BPD), menurut Gatot, terkadang memiliki dana yang besar, namun memiliki infrastruktur yang kurang memadai. "BPD kadang banyak uang tapi expertise tidak ada. Larinya ke konsumer, PNS, pensiunan," jelas dia.

Terkait Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) untuk sektor perbankan yang akan dimulai pada tahun 2020 mendatang, Gatot menyatakan perbankan Indonesia tidak perlu takut bersaing dengan perbankan asing yang akan masuk ke Tanah Air. Sebab, secara kemampuan, perbankan Indonesia telah mampu bersaing.

"Ini sekaligus kalau boleh saran untuk Otoritas Jasa Keuangan (OJK). OJK kasih saja lisensi (izin) ke bank asing, tapi buka cabang di luar Jawa. Di Papua, gitu," kata Gatot.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com