Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI dan Polri Akan Teken Kerjasama Pengamanan Pengiriman Uang

Kompas.com - 29/08/2014, 19:29 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) akan meneken nota kesepahaman dengan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) terkait dengan kerjasama pengamanan uang.

Direktur Eksekutif Departemen Pengelolaan Uang BI Lambok Antonius Siahaan menuturkan, dengan ditekennya nota kesepahaman itu, uang yang didistribusikan BI ke seluruh Tanah Air akan mendapatkan pengamanan dari pihak kepolisian.

"Terkait pengamanan dan pengawalan uang. Kami sangat terkait dengan kepolisian, misalnya uang dibawa dari Perum Peruri ke BI, dari BI diedarkan ke seluruh Tanah Air lewat darat, laut, dan udara. Kalau lewat laut kita kerjasama dengan Polair," kata Lambok di Gedung BI, Jumat (29/8/2014).

Selain itu, kedua pihak juga akan memperkuat kerjasama terkait pertukaran informasi. Lambok mengatakan, ini terkait dengan pencetakan dan peredaran uang palsu. Baik BI dan Polri akan saling bertukar informasi guna mencegah peredaran uang palsu.

"Tukar-menukar data informasi pengelolaan uang sudah berjalan. Polisi menyampaikan ke BI informasi yang sudah ditemukan, kami juga. Ini dilakukan sebagai langkah preventif dan defensif masalah uang palsu," jelas Lambok.

Lambok juga mengungkapkan bank sentral dan kepolisian akan bekerjasama terkait cash in transit. Maksudnya, perbankan dalam mengambil dan menyetor uang ke BI akan bekerjasama dengan Polri terkait pengamanan.

"Penegakan hukum juga. Amanat UU Nomor 7 Tahun 2011 tentang kewajiban menggunakan rupiah di Tanah Air. Ada sanksi pidananya jika tidak melakukan itu. Di daerah tertentu yang berbatasan dengan negara lain masih ada yang menggunakan mata uang asing. Ini perlu ahar rupiah berdaulat di NKRI," ujar Lambok.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Efisiensi Anggaran Makan Siang Gratis

Efisiensi Anggaran Makan Siang Gratis

Whats New
Utang Pemerintah ke Bulog Capai Rp 16 Triliun, Dirut: Hampir Semua Sudah Dibayarkan

Utang Pemerintah ke Bulog Capai Rp 16 Triliun, Dirut: Hampir Semua Sudah Dibayarkan

Whats New
Kian Susut, Surplus APBN Tinggal Rp 8,1 Triliun

Kian Susut, Surplus APBN Tinggal Rp 8,1 Triliun

Whats New
IHSG Turun 34 Poin, Rupiah Melemah di Awal Sesi

IHSG Turun 34 Poin, Rupiah Melemah di Awal Sesi

Whats New
Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Whats New
Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Whats New
Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com