Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masih Banyak yang Meragukan Keamanan BBG

Kompas.com - 31/08/2014, 15:14 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com -
Juru bicara Perusahaan Gas Negara (PGN), Irwan, menyebutkan, sebagian masyarakat masih meragukan keamanan BBG.  Untuk itu, PGN akan berupaya untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai penggunaan BBG.

"Memang perlu banyak sosialisasi bahwa menggunakan gas, aman," kata Irwan di kantornya di Jakarta Pusat, Jumat (29/8/2014).

Peralihan dari BBM ke BBG juga harus diikuti perubahan perilaku. Irwan memberi gambaran prosedur pengisian gas ke tangki BBG di kendaraan. Pada tahap ini, katanya, petugas stasiun pengisian bahan bakar gas (SPBG) harus mengecek tabung untuk memastikan tidak ada kebocoran ataupun kerusakan pada tabung tersebut.

Untuk sementara, pemeriksaan tabung dilakukan oleh petugas karena para pengemudi atau pemilik kendaraan dinilai belum memahami tabung BBG. Ke depannya, pemeriksaan tabung juga bisa dilakukan oleh pemilik kendaraan.

Menurut Irwan, sebagian besar kendaraan operasional PGN sudah memakai BBG. "Kendaraan saya juga pakai gas. Selama saya memakai gas, tidak ada masalah apapun," ujarnya.

Keamanan penggunaan BBG, kata Irwan, bisa dilihat pada sebagian bajaj, salah satu moda angkutan umum di Jakarta. Menurut dia, tak ada masalah pada bajaj berbahan bakar gas.

"Mungkin bisa ditanya, bagaimana cara mereka beroperasi. Mereka kan tidak hanya sebulan, dua bulan memakai gas. Pengalaman mereka bisa dijadikan contoh," ujarnya.

Meski begitu, Irwan menambahkan, para pemilik kendaraan tidak bisa dipaksa beralih dari BBM ke BBG. Kemauan memakai BBG, katanya, sebaiknya berangkat dari kesadaran dan kebutuhan masing masing individu.

Sementara yang dilakukan PGN adalah mensosialisasikan pemahaman tentang keamanan memakai gas dan keuntungan keuntungan memakai gas.

Menurut Irwan, jika konversi BBM ke BBG bisa dijalankan secara konsisten, pemerintah dapat mengurangi subsidi BBM di APBN serta mengurangi impor BBM.(pat)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com