Total pendapatan premi mencapai Rp 53,58 triliun sedikit di bawah pencapaian dari kuartal kedua di tahun 2013, yang tercatat sebesar Rp 54,94 triliun atau turun sebesar 2,5 persen. Hal ini disebabkan karena premi bisnis baru di pada kuartal II-2014 yang turun 16,3 persen.
"Penurunan ini lebih disebabkan oleh turunnya pembelian produk-produk premi tunggal," kata Ketua Umum AAJI Hendrisman Rahim dalam pernyataan resmi di Jakarta, Senin (1/9/2014).
Menurut Hendrisman, Dengan melambatnya pertumbuhan ekonomi dan adanya pergantian kepemimpinan bangsa, konsumen cenderung bersikap wait and see alias menunggu sebelum memutuskan pembelian produk-produk finansial dan proteksi, terutama yang berhubungan erat dengan kinerja pasar modal.
Sementara itu, pendapatan dari premi lanjutan terus menunjukkan kinerja positif dengan kenaikan sebesar 25 persen dibandingkan tahun lalu atau mencapai Rp 23,01 triliun dari Rp 18,42 triliun.
"Hal ini menunjukkan kepercayaan dan pengetahuan nasabah yang semakin meningkat terhadap produk asuransi jiwa yang merupakan produk proteksi jangka panjang," ujar Hendrisman.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.