Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI Waspadai Risiko Inflasi Akibat Kenaikan Harga BBM

Kompas.com - 02/09/2014, 10:57 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Potensi risiko inflasi masih akan terjadi pada semester II 2014. Bank Indonesia (BI) menilai, potensi tersebut antara lain dari kenaikan harga gas elpiji 12 kilogram, meningkatnya harga pangan akibat El Nino dan dampak dari pengendalian konsumsi bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi yang sudah diterapkan sejak awal Agustus 2014.

"Bank Indonesia masih mencermati risiko inflasi terkait dengan kemungkinan penyesuaian harga BBM bersubsidi pada triwulan IV 2014," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta Segara dalam pernyataan resmi, Selasa (2/9/2014).

Untuk itu, lanjut Tirta, bank sentral akan memperkuat koordinasi pengendalian inflasi dengan Pemerintah, baik di tingkat pusat maupun daerah, untuk meminimalkan dampak lanjutan yang ditimbulkan dan mengarahkan ekspektasi inflasi pada sasaran inflasi yang ditetapkan.

Kemarin, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan inflasi Agustus 2014 mencapai 0,47 persen dibandingkan 0,93 persen pada bulan Juli 2014. Inflasi Agustus terutama didorong koreksi pada harga bahan makanan dan tarif angkutan pasca Idul Fitri.

Inflasi inti masih terkendali dan sedikit menurun mencapai 4,47 persen (yoy). Hal ini didukung masih menurunnya harga komoditas global, relatif stabilnya nilai tukar Rupiah, permintaan domestik yang masih termoderasi, dan ekspektasi inflasi yang terjaga.

"Bank Indonesia menilai inflasi hingga Agustus 2014 ini masih sejalan dengan pencapaian sasaran inflasi 4,5 plus minus 1 persen pada 2014 dan 4 plus minus 1 persen pada 2015," sebut Tirta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Petugas KCIC Kembalikan Barang Penumpang Whoosh yang Tertinggal, Berisi Uang Rp 50 Juta

Petugas KCIC Kembalikan Barang Penumpang Whoosh yang Tertinggal, Berisi Uang Rp 50 Juta

Whats New
AdaKami Buka Kemungkinan Kerja Sama dengan Perbankan jadi 'Lender Institusional'

AdaKami Buka Kemungkinan Kerja Sama dengan Perbankan jadi "Lender Institusional"

Whats New
Investasi Apple di Indonesia Capai Rp 1,6 Triliun, Bahlil: Belum Ada Komunikasi ke Kami

Investasi Apple di Indonesia Capai Rp 1,6 Triliun, Bahlil: Belum Ada Komunikasi ke Kami

Whats New
Cara Isi Saldo GoPay lewat Aplikasi DANA

Cara Isi Saldo GoPay lewat Aplikasi DANA

Spend Smart
Cara Cek Nomor Rekening BSI dengan Mudah

Cara Cek Nomor Rekening BSI dengan Mudah

Spend Smart
Harga Paket Vision+ dan Cara Berlangganan

Harga Paket Vision+ dan Cara Berlangganan

Spend Smart
Dorong Investasi di Industri Antara, Kemenperin: Kami Persiapankan 'Tax Holiday'

Dorong Investasi di Industri Antara, Kemenperin: Kami Persiapankan "Tax Holiday"

Whats New
Astra Life Catat Premi Bruto Rp 6,1 Triliun Sepanjang 2023

Astra Life Catat Premi Bruto Rp 6,1 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
Rugi Bersih GOTO Susut 78 Persen, Jadi Rp 862 Miliar pada Kuartal I-2024

Rugi Bersih GOTO Susut 78 Persen, Jadi Rp 862 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

Whats New
Menteri Trenggono Minta Reklamasi PIK Pakai Sedimentasi Laut

Menteri Trenggono Minta Reklamasi PIK Pakai Sedimentasi Laut

Whats New
Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

Spend Smart
Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Mesin Baru

Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Mesin Baru

Whats New
Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Whats New
Perluasan Sektor Kredit, 'Jamu Manis' Terbaru dari BI untuk Perbankan

Perluasan Sektor Kredit, "Jamu Manis" Terbaru dari BI untuk Perbankan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com