Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nasib Mobil LCGC Ada Ditangan Jokowi

Kompas.com - 03/09/2014, 02:07 WIB
Penulis Yoga Sukmana
|
EditorBambang Priyo Jatmiko

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perindustrian akan mempresentasikan mobil low cost green car (LCGC) kepada tim transisi Jokowi-JK. Rencananya, presentasi akan dilakukan saat tim transisi bertandang ke Kemenperin dalam waktu dekat ini.

"Akan kami presentasikan (mobil LCGC). Saya mendengar bahwa Kemenperin akan didatangi tim transisi, gak tahu minggu ini atau minggu depan," ujar Menteri Perindustrian, MS Hidayat di Jakarta, Selasa (2/9/2014).

Hidayat menjelaskan, Kemenperin sudah mempersiapkan materi presentasi dalam pertemuan itu. Secara umum kata Hidayat, materi presentasi mengenai beberapa program utama yang saat ini menjadi prioritas utama Kemenperin.

"Jadi kita sudah siapkan mempresentasikan hal-hal yang sedang berjalan dan harus diselesaikan dan apa yang menjadi impian kita kedepan untuk menumbuhkan industri. Dengan Undang-undang perindustrian yang awal tahun lalu kita sahkan maka disitu ada rencana induk 20 tahun kedepan termasuk otomotif," kata dia.

Kebijakan pemerintah SBY yang mengembangkan mobil murah ramah lingkungan (low cost green car/LCGC) terancam tidak diteruskan oleh presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi). Pasalnya, Jokowi pernah menolak mentah-mentah adanya mobil LCGC.

Sebab, selain menambah kemacetan, LCGC juga ternyata banyak "menenggak" BBM bersubsidi. MS Hidayat mengatakan, jika LCGC tidak dilanjutkan, itu adalah hak dari pemerintahan yang akan datang. Meskipun begitu, dia mengatakan bahwa program tersebut sulit dihentikan karena sudah ada investasi untuk pengembangan mobil tersebut.

"Kalau tidak dilanjutkan, itu hak pemerintah yang baru. Namun, itu agak sulit karena sudah ada investasi," kata Hidayat di Jakarta, Kamis (24/7/2014).

Hidayat mengklaim, sebenarnya kebijakan mobil LCGC saat ini sudah baik. Selain ramah lingkungan, mobil LCGC juga mampu menghemat penggunaan BBM sebesar 40 persen. Selain itu, mobil ini juga sangat bermanfaat untuk mencegah membanjirnya produk mobil luar negeri, terutama dari Thailand.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+