Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PDI-P: Ketimbang Naikkan Harga Elpiji 12 Kg, Jokowi Pilih Gas Alam

Kompas.com - 03/09/2014, 19:30 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Politisi dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Arif Budimanta mengatakan, pihaknya menolak rencana pemerintah menaikkan harga gas elpiji ukuran tabung 12 kilogram. Sebab, menurut dia, rata-rata pengguna gas elpiji 12 kg adalah rumah tangga yang pasti akan terganggu.

Arif mengungkapkan, presiden terpilih Joko Widodo tidak menyetujui kenaikan gas elpiji 12 kg. Jokowi, kata dia, lebih memilih untuk menggunakan gas alam yang dialirkan hingga ke rumah tangga. Opsi ini diklaimnya tidak memakan biaya yang mahal.

"Elpiji 12 kg itu konsumennya rumah tangga. Jadi harus kalkulasi, dihitung secara cermat tidak menganggu masyarakat dan menimbulkan gejolak sosial. Harga gas itu murah dengan adanya pipanisasi sampai rumah tangga. Ini yang jadi program Jokowi-JK dalam 5 tahun," kata Arif di Gedung DPR, Rabu (3/9/2014).

Lebih lanjut, Arif menyatakan,  pemerintahan Jokowi-JK akan mendorong Perusahaan Gas Negara (PGN) untuk mengembangkan infrastruktur gas bumi. Proyek ini harus segera direalisasikan, sehingga masyarakat tidak selalu diberatkan dengan harga gas yang terus naik.

"Dalam 5 tahun, instalasi gas kota jadi prioritas Jokowi-JK. Kalau kampung masih banyak pakai 3 kg kan," ungkap Arif.

Adapun untuk mengerjakan instalasi gas kota, Arif menjelaskan ada beberapa skema yang dapat dilakukan. Baik PGN maupun melalui mekanisme Public Private Partnership (PPP) pun dapat dikerjakan.

Arif mengaku optimistis pemerintahan Jokowi-JK akan mampu merealisasikan kebijakan gas alam. Menurut dia, Jokowi termasuk sosok pemimpin yang tanggap kerja dan tidak hanya bicara. "Kalau dikerjakan ini tidak akan lama. Kalau cuma ide, diskusi dan diletakkan di meja akan jadi lama itu," ujar Arif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Saham BBRI 'Nyungsep' 5 Persen, Investor 'Buy' atau 'Hold'?

Harga Saham BBRI "Nyungsep" 5 Persen, Investor "Buy" atau "Hold"?

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Work Smart
Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Whats New
Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Whats New
Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Whats New
Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Whats New
Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Whats New
Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Whats New
Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Whats New
Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Whats New
Dorong UMKM 'Go Global', Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Dorong UMKM "Go Global", Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Whats New
Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Whats New
Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Whats New
Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Whats New
Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com